Peran pelatih sepak bola tidak hanya terbatas pada memenangkan pertandingan, tetapi juga mencakup pengembangan keterampilan pemain secara fisik dan mental, membangun hubungan antarpemain, serta menanamkan cinta pada olahraga. Tanggung jawab besar ini menjadikan pelatih layak menerima penghargaan berupa gaji yang menggiurkan.
Melansir Give Me Sport, per 24 November 2024, Pep Guardiola meraih posisi puncak dalam daftar pelatih dengan bayaran tertinggi di dunia. Pelatih Manchester City ini menerima gaji fantastis sebesar £20 juta per tahun, setara dengan Rp336,6 miliar. Guardiola, yang telah membawa City ke berbagai puncak kejayaan, terus mempertahankan statusnya sebagai salah satu pelatih terbaik di dunia.
Posisi kedua ditempati oleh Mikel Arteta. Mantan asisten Guardiola ini kini menjadi nakhoda Arsenal dan menerima bayaran £15 juta atau sekitar Rp250,4 miliar per tahun. Arteta dinilai berhasil membangkitkan Arsenal sebagai salah satu kekuatan utama di Liga Inggris.
Diego Simeone, yang sejak 2011 tak tergantikan posisinya memimpin Atletico Madrid dengan gaya permainan khasnya, berada di posisi ketiga. Pelatih asal Argentina ini mengantongi £10,1 juta per tahun, setara dengan Rp168,6 miliar.
Selanjutnya, Carlo Ancelotti, pelatih Real Madrid yang sarat pengalaman, menempati peringkat keempat dengan bayaran £9,6 juta (Rp151,2 miliar). Di posisi kelima, Jose Mourinho, yang kini melatih Fenerbahce, memperoleh £8,9 juta atau sekitar Rp135 miliar.
Daftar ini dilengkapi dengan nama-nama seperti Jorge Jesus (Al Hilal, £8,4 juta), Unai Emery (Aston Villa, £8 juta), Luis Enrique (Paris Saint-Germain, £7,5 juta), Arne Slot (Liverpool, £6,8 juta), dan Vincent Kompany (Bayern Munich, £6,7 juta).
Deretan angka fantastis ini menunjukkan tingginya penghargaan kepada pelatih yang mampu membawa perubahan besar pada tim. Gaji besar menjadi salah satu bentuk apresiasi atas tanggung jawab berat yang mereka emban, baik di lapangan maupun di balik layar. Bagi klub-klub elite, investasi pada pelatih yang kompeten adalah salah satu kunci menuju kesuksesan jangka panjang.
Baca Juga: Statistik Kemenangan Timnas Indonesia di Era Shin Tae-yong
