Sentimen Warganet di X terhadap Penanganan Bencana Sumatra 2025
Bencana Alam • 12 Desember 2025Percakapan di X terkait penanganan bencana Aceh dan Sumatra mencatat 24,6% sentimen positif, 60,2% negatif, dan 15,2% netral
Percakapan di X terkait penanganan bencana Aceh dan Sumatra mencatat 24,6% sentimen positif, 60,2% negatif, dan 15,2% netral
Per 12 Desember, banjir Sumatra sudah memakan lebih dari 6 ribu korban jiwa dengan 990 korban meninggal dunia, 218 korban hilang, dan 5,4 ribu korban terluka
Percakapan di media sosial terkait penanganan bencana Aceh dan Sumatra mencatat 26,1% sentimen positif, 58,1% negatif, dan 15,8% netral
Indonesia menduduki bangku ke-3 dalam daftar negara dengan risiko banjir tertinggi se-ASEAN pada tahun 2025, dengan skor indeks 47,82
Dengan nilai indeks 39,8, Indonesia menjadi negara dengan risiko bencana tertinggi ke-3 pada tahun 2025, di bawah Filipina (46,56) dan India (40,73)
Threads jadi media sosial dengan sentimen negatif tertinggi terhadap bencana Sumatra 2025, mencapai 72,8%
Sentimen positif mendominasi pemberitaan seputar bencana Sumatra di media online dengan capaian 75,8%
Per 10 Desember, jumlah korban banjir Sumatra lebih dari 6 ribu jiwa dengan 969 jiwa meninggal dunia, 252 jiwa hilang, dan 5 ribu jiwa terluka
Per 9 Desember 2025, kerusakan infrastruktur akibat banjir Sumatra meningkat hingga jumlahnya lebih dari 3.000 bangunan
Selama 1 dekade terakhir, Sumatra Utara kehilangan 612 ribu ha tutupan pohon, dengan puncaknya terjadi pada 2016
Menurut BNPB, sekitar 3.022 infrastruktur di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat mengalami kerusakan parah per 8 Desember 2025
Kalimantan Utara menjadi provinsi dengan potensi habitat mangrove terbesar di Indonesia pada tahun 2024, dengan luas area mencapai 136,5 ribu ha
Selain sebagai daerah dengan kehilangan tutupan pohon terluas di Aceh, Nagan Raya (97 ribu ha) juga menjadi salah satu kabupaten yang terdampak banjir Sumatra
Korporasi, pemerintah daerah, dan pemerintah pusat menjadi pihak yang paling banyak diadukan dalam konflik agraria pada 2020–2024, diikuti Polri dan TNI
Sebanyak 4,5 juta ha hutan primer di Indonesia hilang dalam satu dekade terakhir, atau sama dengan 11% dari total
Pada 2024, konflik agraria paling banyak terjadi di sektor perkebunan dan didominasi letusan konflik perkebunan sawit
Sebanyak 59,64% anak muda tidak memilah sampah mereka, hanya sekitar 30,02% yang secara aktif melakukan pemilahan sampah
Percakapan di Instagram terkait penanganan bencana Sumatra mencatat 23% sentimen positif, 61% negatif, dan 16% netral
Publik mulai pakai produk ramah lingkungan karena peduli isu lingkungan (38%), manfaat kesehatan (28%), kualitas (16%), status sosial (8%), dan tren (6%)
Pada 2024, sektor perkebunan menjadi penyumbang konflik agraria terbesar dengan 111 letusan konflik dan 27 ribu keluarga terdampak
Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.
Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook