Energi Surya Jadi Sumber Energi Bersih Paling Didukung Publik ASEAN

Energi surya, hidro, dan angin dirasa paling cocok diimplementasikan di Asia Tenggara.

8 Sumber Energi yang Dianggap Cocok Diimplementasikan di Asia Tenggara

Ukuran Fon:

Di tengah ancaman krisis iklim dan pemanasan global, permintaan akan energi bersih atau energi baru terbarukan terus meningkat. Pasalnya, penggunaan enegri fosil memiliki banyak dampak negatif bagi kehidupan manusia. Penggunaan energi bersih terus didorong di berbagai negara di dunia, salah satunya melalui Perjanjian Paris tahun 2015. Pada perjanjian tersebut, negara-negara di dunia sepakat untuk melakukan upaya menekan emisi karbon dan menjaga kenaikan suhu bumi di bawah 2 oC.

Berdasarkan data yang dihimpun oleh Ember, permintaan terhadap energi bersih pada tahun 2024 meningkat sebesar 49%. Hal tersebut menandakan energi bersih saat ini terus mendapatkan dukungan dari berbagai pihak.

Sebagai salah satu wilayah yang paling terdampak dengan keadaan perubahan iklim, negara-negara Asia Tenggara merupakan wilayah yang tepat untuk mempelopori transisi ke energi bersih. Di antara beberapa pilihan energi bersih yang tersedia saat ini, energi surya dan energi air atau hidro jadi yang paling didukung oleh masyarakat ASEAN.

Berdasarkan survei Institute of Southeast Asian Studies (ISEAS-Yusof Ishak Institute), meski dukungan terhadap energi surya menurun, energi surya masih dianggap paling berpotensi untuk diaplikasikan, dengan dukungan dari 69% responden. Energi hidro dan energi angin juga menjadi dua sumber energi yang cukup populer dengan dukungan dari 41,9% dan 31,8% responden.

Panas bumi berada di peringkat keempat dengan dukungan dri 15,7% responden. Hidrogen hijau jadi salah satu sumber energi yang semakin didukung, dengan dukungan dari 13,8% responden. Bioenergi duduk di urutan keenam dengan dukungan di angka 11,8%. Energi nuklir dan arus laut jadi sumber energi dengan dukungan terendah, dengan dukungan hanya 9,9% dan 6%.

Survei tersebut dilaksanakan pada 10 Juli-17 Agustus 2024 dengan target responden merupakan warga ASEAN berusia 16 tahun ke atas yang terafiliasi ke dalam beberapa kelompok, mulai dari kalangan akademisi/peneliti, perwakilan sektor swasta, masyarakat sipil/perwakilan lembaga swadaya masyarakat/perwakilan media, pejabat pemerintah, serta anggota organisasi regional atau internasional. Survei ini berhasil menghimpun 2.931 responden dari 10 negara Asia Tenggara (Timor-Leste tidak termasuk).

Baca Juga: Energi Fosil Masih Jadi Primadona di Tengah Bumi yang Memanas  

Sumber:

https://ember-energy.org/latest-insights/global-electricity-review-2025/

https://www.iseas.edu.sg/category/articles-commentaries/southeast-asia-climate-outlook/

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook