Timor-Leste Jadi Negara Terbaik di ASEAN dalam Mitigasi Iklim, Kalau Indonesia?
Iklim & Geografi • 8 Juni 2025Timor Leste mendapatkan nilai 65,2 dalam mitigasi iklim, sementara Indonesia hanya mendapatkan skor sebesar 32,1
Timor Leste mendapatkan nilai 65,2 dalam mitigasi iklim, sementara Indonesia hanya mendapatkan skor sebesar 32,1
Selain menjadi tahun terpanas, di tahun 2024 terdapat jutaan hektare hutan tropis yang hilang
Menurut Global Forest Watch, kebakaran hutan jadi penyebab utama hilangnya hutan tropis sepanjang 2024
Tangerang Selatan sebagai kota paling berpolusi di Indonesia tahun 2024 mengalami perubahan kualitas udara yang cukup signifikan
Pada tahun 2023, World Bank mencatat jumlah emisi karbon dioksida (CO₂) di Indonesia telah mencapai 674,5 juta ton CO₂e, angka yang tidak sedikit
Rata-rata konsentrasi PM2,5 Jakarta mencapai 41,7 μm/m3, menjadikannya urutan ibu kota dengan udara paling berpolusi kesepuluh di dunia
Kota Sorong jadi wilayah dengan udara terbersih tahun 2024, rata-rata konsentrasi PM2,5 hanya 7 μg/m3
Tren suhu bulanan di Kalimantan Tengah menunjukkan variasi signifikan yang memengaruhi aktivitas masyarakat
Rerata suhu di Surabaya tercatat naik pada 2024, paling tinggi terjadi pada Agustus dengan 30,78 derajat Celcius
Hanya 6,36% sampah di Padang Pariaman yang telah dikelola, jadi yang terendah di Sumatra Barat
Bulan November menyumbang nilai perdagangan karbon terbesar pada tahun 2024 mencapai Rp19,64 miliar
Kualitas udara di Jakarta 7 hari terakhir tidak seburuk bulan November 2024 yang pernah mencapai angka 107 µg/m3
Jawa Barat menjadi provinsi yang paling sering dilanda cuaca ekstrem dengan total 326 kasus
34,9% responden menyataakan lebih memilih melakukan perjalanan wisata di Indonesia dibandingkan berpergian ke luar negeri.
Emisi metana global pada tahun 2023 melebihi 10.000 metrik ton. Sektor pertanian menjadi penyumbang utama
Dalam data dari EDGAR, emisi gas rumah kaca Indonesia terus meningkat pada sepuluh terakhir
Pertanian secara signifikan memengaruhi bumi melalui deforestasi, alih fungsi lahan, penggunaan air untuk irigasi, emisi gas rumah kaca, dan hilangnya habitat
Lapangan usaha Industri Pengolahan memberikan kontribusi emisi gas rumah kaca terbesar yakni mencapai 340.771 Gg CO2e
Sistem pangan dan pertanian tercatat berkontribusi sebesar 31% terhadap emisi gas rumah kaca dunia, mayoritas berasal dari peternakan
Nilai suhu rata-rata di kelima stasiun ini nyaris menyentuh 30°C pada September 2024
Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.
Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook