Menurut data dari AFC, 561 kartu kuning telah dikeluarkan oleh wasit selama Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia per 17 Oktober 2024. Kartu kuning ini sebagai bukti tindak tegas wasit dalam laga pertandingan sepak bola terhadap berbagai pelanggaran pemain.
Kartu kuning dalam sepak bola adalah tanda peringatan yang diberikan oleh wasit kepada pemain yang melakukan pelanggaran atau perilaku tidak sportif. Jika seorang pemain mendapat dua kartu kuning pada dua pertandingan secara beruntun, maka gabungan kedua kartu kuning (akumulasi kartu) menghasilkan sanksi larangan bertanding di satu laga berikutnya.
Menurut Law of The Game (LOTG) pada hukum ke-12, pelanggaran atau perilaku tidak sportif seperti: tendangan atau upaya untuk menendang anggota tubuh lawan, menjatuhkan lawan secara kasar untuk menghentikan penguasaan bola, berselisih dengan kata-kata atau tindakan yang wajar, dan lainnya.
Indonesia menerima 27 kartu kuning selama Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia per 17 Oktober 2024. Disusul oleh China sebanyak 26 kartu kuning. Kemudian disusul 3 negara yang menerima 20 kartu kuning, yakni Bangladesh, Singapura, dan Uni Emirat Arab.
5 negara lainnnya, menerima jumlah kartu kuning yang sama berjumlah 19 kartu kuning. Negara-negara tersebut adalah Afghanistan, Australia, Bahrain, Pakistan, dan Palestina. Sebagian besar negara tersebut berada di Asia Timur.
Per 17 Oktober dalam Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia, Justin Quincy Hubner adalah pemain Tim Nasional Indonesia yang menerima kartu kuning terbanyak, yakni sebanyak 3 kartu kuning. Sedangkan, Wai Lin Aung (Myanmar) dan Keanu Kole Baccus (Australia) merupakan dua pemain yang menerima kartu kuning terbanyak, yakni 4 kartu kuning.
Baca Juga : Posisi Indonesia Terkini di Klasemen Piala Dunia Zona Asia
