FID atau Financial Investment Decision adalah keputusan finansial untuk menginvestasikan dana dalam suatu proyek pembangkit listrik. Di beberapa negara, proyek pembangkit listrik tenaga batu bara harus dikenakan FID untuk memastikan proyek tersebut memenuhi persyaratan finansial dan lingkungan.
Kapasitas pembangkit listrik tenaga batu bara yang dikenakan FID bervariasi berdasarkan geografi. Beberapa negara di Asia, khususnya China dan India, memiliki kapasitas pembangkit listrik tenaga batu bara yang sangat besar dan masih terus meningkat. Menurut laporan International Energy Agency (IEA) pada tahun 2020, China memimpin dunia dalam kapasitas pembangkit listrik tenaga batu bara dengan total kapasitas mencapai 1.005 gigawatt (GW), sementara India menempati posisi kedua dengan total kapasitas mencapai 229 GW.
Di Amerika Serikat, kapasitas pembangkit listrik tenaga batu bara mengalami penurunan yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Menurut laporan United States Energy Information Administration (EIA) pada tahun 2021, kapasitas pembangkit listrik tenaga batu bara di AS turun dari 249 GW pada tahun 2011 menjadi 236 GW pada tahun 2019. Penurunan ini terutama disebabkan oleh adopsi teknologi energi terbarukan yang semakin meningkat, harga gas alam yang lebih murah, dan peraturan lingkungan yang lebih ketat.
Di Eropa, kapasitas pembangkit listrik tenaga batu bara juga mengalami penurunan yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Menurut laporan European Environment Agency pada tahun 2020, kapasitas pembangkit listrik tenaga batu bara di Uni Eropa turun dari 177 GW pada tahun 2008 menjadi 100 GW pada tahun 2018. Penurunan ini terutama disebabkan oleh adopsi teknologi energi terbarukan dan peraturan lingkungan yang lebih ketat.
