Berjuta buku yang tersebar di seluruh dunia saat ini tak lepas dari peran penerbit yang mewadahi penulis. Meskipun aktivitas mencetak tulisan menjadi buku bermula di tanah Eropa, dengan ditemukannya mesin cetak huruf oleh Johannes Gutenberg pada 1455 silam, berdasarkan laporan International Publishing Data 2023, negara dengan jumlah perusahaan penerbit di dunia nyatanya berasal dari Asia.
Korea Selatan memegang rekor jumlah perusahaan penerbit terbanyak di dunia pada 2022. Setidaknya ada 75 ribu penerbit yang aktif mencetak buku-buku di seluruh negeri. Tingkat literasi negara ini pun adalah salah satu yang terbaik di dunia, mencapai angka 97%.
Berselisih sedikit, Belanda menyusul di posisi kedua. Pada 2022, ada lebih banyak jumlah penerbit di Belanda dibandingkan ISBN yang diterbitkan. International Publishing Association (IPA) mencatat ada 74 ribu penerbit dan 59 ribu ISBN yang terbit dalam setahun di negara tersebut.
Jerman melandaskan penerbitnya di posisi ketiga. Ada 68 ribu penerbit di Jerman pada 2022. Posisi keempat dan lima juga diisi oleh negara Eropa lainnya, yaitu Swiss dan Swedia. Keduanya memiliki jumlah perusahaan penerbit masing-masing 43 ribu dan 41 ribu pada 2022.
Di kisaran angka 30 ribu, terdapat Yunani dan Hungaria yang mengisi posisi enam dan tujuh. Terdapat 34 ribu penerbit di Yunani dan 30,8 ribu penerbit di Hungaria pada 2022.
Tepat di bawah Hungaria, Spanyol membalap ke posisi kedelapan. Pada 2022, Spanyol memiliki lebih dari 27 ribu perusahaan penerbit.
Negara Asia lainnya yang mencapai angka 20 ribu perusahaan penerbit dalam daftar ini adalah India. Tepatnya, ada 24 ribu penerbit yang terdaftar. Negara ini juga termasuk ke dalam daftar negara yang merilis ISBN terbanyak di dunia. Selain itu, tingkat literasi masyarakat India pun terbilang tinggi di angka 74%.
Sementara itu, di Indonesia sendiri, sudah ada 700 ribu ISBN yang telah diterbitkan. Rata-rata ada lebih dari 100 ribu ISBN yang didaftarkan oleh 2.000 penerbit dalam setahun.
Baca Juga: Memperingati Hari Buku Sedunia, Bagaimana Tingkat Minat Membaca Masyarakat Indonesia?
