Menurut data dari World Steel Association pada tahun 2019, terdapat 104 produsen baja dengan hasil produksi lebih dari 3 juta ton per tahun. Namun, sepuluh perusahaan terbesar menguasai sedikit lebih dari seperempat dari total output global, dengan 25 dan 50 perusahaan teratas masing-masing menyumbang 42% dan 56% dari total produksi baja dunia.
Perusahaan baja terbesar di dunia saat ini adalah ArcelorMittal, dengan output sebesar 97,31 juta ton pada tahun 2019. Perusahaan multinasional asal Luksemburg ini merupakan produsen baja terbesar di dunia selama beberapa tahun terakhir. Di peringkat kedua terdapat perusahaan asal Tiongkok, Hesteel Group, dengan output sebesar 62,42 juta ton pada tahun 2019. Posisi ketiga ditempati oleh perusahaan asal Jepang, Nippon Steel Corporation, dengan output sebesar 51,68 juta ton pada tahun yang sama.
Selain ketiga perusahaan tersebut, terdapat juga perusahaan-perusahaan besar lainnya seperti Baowu Group, POSCO, dan China Baowu Steel Group yang memainkan peran penting dalam pasar baja global. Baowu Group, yang berasal dari Tiongkok, menempati peringkat keempat dalam daftar tersebut dengan output sebesar 49,56 juta ton pada tahun 2019. Sementara itu, POSCO yang berasal dari Korea Selatan menempati posisi ke-6 dengan output sebesar 41,56 juta ton pada tahun yang sama.
Meskipun konsolidasi pasar tidak dapat menjadi satu-satunya ukuran daya saing, data tersebut menunjukkan bahwa pasar baja global sangat kompetitif, terutama mengingat seberapa besar perdagangan baja di dunia. Namun, dengan adanya sepuluh perusahaan terbesar yang menguasai sedikit lebih dari seperempat dari total produksi baja dunia, peran perusahaan-perusahaan tersebut sangatlah penting dalam menentukan arah pasar dan harga baja global.
