Survei dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) terhadap responden perempuan berusia 10-54 tahun menyebutkan bahwa 94,8% pernah mengandung. Nyatanya, usia pertama kali hamil wanita Indonesia mayoritas berada di bawah 25 tahun.
Sebanyak 46,8% responden mengaku pertama kali hamil di usia 20-24 tahun, terbanyak dibandingkan kelompok usia lain. Di posisi kedua, 25,8% responden mencatat kehamilan pertamanya di usia yang masih sangat belia, yakni 15-19 tahun.
Selanjutnya, sebanyak 20,7% responden mengaku pertama kali hamil di usia 25-29 tahun. Sisanya (4,3%) mencatat kehamilan pertama di usia 30-34 tahun dan 1,3% di usia 35 tahun ke atas.
Meski sedikit, nyatanya masih ada wanita yang hamil pertama di usia 10-14 tahun. Kemenkes mencatat sebanyak 0,9% responden pertama kali hamil di rentang usia tersebut.
Sejalan dengan itu, pada tahun 2018 lalu, UNICEF menyebutkan setidaknya 1,2 juta perempuan menikah di usia kurang dari 18 tahun. Bahkan, 432 ribu di antaranya sudah hamil di bawah usia 18 tahun.
Mengutip laman Sehat Negeriku, kehamilan pada usia muda cenderung meningkatkan risiko kelahiran prematur, berat badan bayi lahir rendah (BBLR), dan perdarahan persalinan yang meningkatkan risiko kematian ibu dan bayi. Untuk itulah, kehamilan pada usia remaja sangat tidak disarankan.
Menurut Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Dokter Hasto Wardoyo, rentang usia ideal bagi wanita untuk hamil ada di usia 20-35 tahun. Usia kehamilan di atas 35 tahun justru akan berbahaya.
“Oleh karena itu, (usia kehamilan di atas 35 tahun) disebut sebagai kehamilan risiko tinggi (KRT). Jadi, usia hamil di atas 35 tahun memang sudah masuk dalam risiko tinggi. Karena puncak kejayaan manusia terjadi pada usia 32 tahun,” ujarnya, mengutip Kompas.
