Tidak hanya berbahaya bagi kesehatan, penggunaan narkoba juga memiliki dampak negatif dalam aspek ekonomi dan sosial. Secara sosial, narkoba berisiko menelan banyak korban jiwa dan menimbulkan kericuhan. Sementara secara ekonomi, negara berpotensi kehilangan tenaga kerja dan pergerakan ekonomi menjadi stagnan.
Untuk mencegah dan memberantas penyalahgunaan dan peredaran narkotika, Badan Narkotika Nasional (BNN) bersama Polri telah berhasil mengungkap 46.748 kasus narkotika, psikotropika, dan zat adiktif lainnya (NAPZA) sepanjang tahun 2024. Jumlah tersebut meningkat jika dibandingkan tahun sebelumnya, dengan catatan 42.785 kasus yang terungkap.
Dalam pengukapan kasus narkotika, Polri tercatat lebih banyak mengungkap kasus dibandingkan BNN. Pada tahun 2024 Polri mengungkap 46.080 kasus narkoba, sementara BNN hanya mengungkap 668 kasus.
Jakarta menjadi provinsi dengan jumlah kasus tindak pidana narkotika terbanyak, mencapai 6.941 kasus, terdiri dari 6.913 kasus diungkap oleh Polri dan 28 kasus di BNN. Jawa Timur menyusul di peringkat kedua dengan raihan 5.593 kasus tindak pidana yang terungkap. Sumatra Utara jadi penutup tiga besar dengan total 5.540 kasus tindak pidana narkotika.
Masih dari Pulau Jawa, Jawa Barat duduk di urutan keempat dengan jumlah kasus sebanyak 3.144. Sulawesi Selatan masuk ke dalam lima besar dengan total kasus tindak pidana menyentuh angka 2.585.
Riau duduk di peringkat keenam dengan jumlah kasus sebanyak 2.316. Lebih lanjut, Kalimantan Timur jadi provinsi dengan kasus tindak pidana narkotika terbanyak di wilayah Kalimantan dengan total kasus mencapai 1.810 perkara. Lampung berada di urutan kedelapan dengan total 1.738 kasus.
Terakhir, Sumatra Selatan dan Kalimantan Selatan jadi penutup sepuluh besar dengan masing-masing 1.637 kasus dan 1.625 kasus.
Baca Juga: Ribuan Kasus Narkoba Libatkan Anak-anak, Pelajar dan Mahasiswa jadi Tertinggi Keempat
Sumber:
https://bnn.go.id/profil/
https://jaktimkota.bnn.go.id/indonesia-drug-report-idr-tahun-2025-english-version/
https://jaktimkota.bnn.go.id/indonesia-drug-report-bnn-ri-tahun-2024/
