Presiden Prabowo Subianto pertama kali mengenalkan jajaran kabinetnya pada Minggu, (20/10/2024). Kabinet bernama Kabinet Merah Putih ini mencatat rekor dengan jumlah kementerian mencapai 48, jauh lebih banyak dibandingkan Kabinet Indonesia Maju era Presiden Joko Widodo yang hanya memiliki 34 kementerian.
Dengan jumlah kementerian yang bertambah, beberapa nama menteri dalam kabinet Prabowo-Gibran terbilang kurang dikenal oleh masyarakat. Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Indikator Politik Indonesia (IPI), lima nama menteri ini bahkan memiliki tingkat kedikenalan tidak sampai 10% di kalangan publik.
Hanif Faisol Nurofiq yang menjabat sebagai Menteri Lingkungan Hidup sekaligus Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup, hanya memiliki tingkat kedikenalan sebesar 5%. Sebelumnya, Hanif merupakan Direktur Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Dudy Purwagandhi, yang kini menjabat sebagai Menteri Perhubungan, memiliki tingkat kedikenalan sebesar 6%. Sebelum bergabung dalam kabinet, Dudy merupakan Komisaris di PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) serta pernah menduduki jabatan di sektor transportasi udara dan maritim.
Rini Widyantini, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB), juga memiliki tingkat kedikenalan sebesar 6%. Rini merupakan perempuan pertama yang memimpin kementerian tersebut dan sebelumnya menjabat sebagai Sekretaris Kementerian PANRB sejak 2022.
M. Iftitah S. Suryanagara yang kini menjabat sebagai Menteri Transmigrasi, merupakan salah satu menteri Prabowo dengan latar belakang militer. Pangkat terakhir yang tersemat di pundaknya adalah Letnan Kolonel di TNI Angkatan Darat. Tingkat kedikenalannya tercatat sebesar 6,2%. Ia merupakan lulusan terbaik Akademi Militer tahun 1999 dan penerima penghargaan Bintang Adhi Makayasa.
Sakti Wahyu Trenggono yang kembali menjabat sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan mencatat tingkat kedikenalan sebesar 6,6%. Sebelumnya, ia pernah menduduki posisi yang sama dalam pemerintahan Presiden Joko Widodo pada periode 2019–2024.
Survei Indikator Politik Indonesia ini dilakukan melalui wawancara tatap muka terhadap 1.220 responden yang tersebar secara proporsional di seluruh provinsi Indonesia. Responden yang terlibat merupakan warga negara yang sudah memiliki hak pilih dalam pemilu, dengan rentang usia 17 tahun ke atas. Survei dilakukan pada 16–21 Januari 2025 dengan margin of error sekitar 2,9%.
Baca Juga: 10 Menteri Terkaya di Kabinet Prabowo, Menteri Pariwisata Tertinggi
