Di tengah berkembangnya dunia bisnis Indonesia, pelaku usaha terus dihadapkan dengan berbagai ancaman yang dapat mengganggu operasional perusahaan. Ancaman tersebut berasal dari berbagai aspek seperti ekonomi, sosial, kesehatan, lingkungan, dan juga teknologi.
PricewaterhouseCoopers (PwC), salah satu dari Big 4 kantor akuntan publik, telah mengadakan survei kepada Chief Executive Office (CEO) dan pimpinan-pimpinan perusahaan di Indonesia. Lantas apa saja ancaman yang akan dihadapi oleh perusahaan-perusahaan Indonesia selama satu tahun ke depan?
Sebanyak 23% pimpinan perusahaan menyebutkan bahwa volatilitas ekonomi makro mengancam keberlangsungan perusahaan. Hal tersebut meliputi fluktuasi nilai tukar mata uang, suku bunga, ketidakstabilan ekonomi, dan lain-lain.
Selanjutnya, 21% pimpinan perusahaan menganggap inflasi sebagai ancaman utama bagi perusahaan mereka. Kenaikan harga barang dan jasa serta menurunnya daya beli masyarakat dapat secara langsung berpengaruh terhadap operasional perusahaan.
Pada urutan ketiga adalah ancaman di bidang teknologi yaitu keamanan siber. Di era digital saat ini, ancaman ini perlu diwaspadai oleh setiap perusahaan. Serangan siber dapat merusak citra perusahaan, membuatnya kehilangan data-data penting yang mengakibatkan kerugian finansial yang besar.
Berikutnya adalah konflik geopolitik yang dipandang sebagai ancaman utama bagi 16% pimpinan perusahaan di Indonesia. Peningkatan ketegangan antarnegara dapat mengganggu keberlangsungan perusahaan, terlebih terhadap perusahaan yang beroperasi di pasar internasional.
Pada urutan berikutnya terdapat ancaman terhadap perubahan iklim yang diyakini sebagai ancaman utama oleh 16% pimpinan perusahaan. Hal tersebut diikuti oleh ancaman kesehatan sebesar 7%. Seperti yang telah diketahui, pandemi Covid-19 masih menyisakan dampak yang luar biasa bagi perusahaan tanah air.
Terakhir, 5% pimpinan perusahaan di Indonesia memandang isu kesenjangan sosial sebagai ancaman utama bagi keberlangsungan perusahaan.
Baca Juga: Perusahaan Terbesar di Indonesia Versi Forbes 2024 Global 2000
