Terdapat total 20 juta kasus kanker baru di dunia, dengan total kematian mencapai 9,7 juta kasus. Kanker paru menjadi kasus terbanyak (12,4%), disusul kanker payudara (11,6%), kanker kolorektal (9,6%), kanker prostat (7,3%), dan kanker perut (4,9%).
Menghimpun data Global Cancer Statistics (Globocan) yang dirilis WHO, terdapat 396.914 kasus kanker baru di Indonesia pada 2020 lalu. Tidak hanya itu, total kematian akibat kanker bahkan mencapai 234.511 kematian.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) turut menyampaikan bahwa angka kejadian penyakit kanker di tanah air mencapai 136 orang per 100.000 penduduk. Hal ini menempatkan Indonesia di urutan ke-8 Asia Tenggara.
Lebih lanjut, tingkat prevalensi kanker di tahun 2023 berada di angka 1,2 per 1.000 penduduk. Nilai tersebut diperoleh dari survei terhadap 877 ribu penduduk yang tersebar di 38 provinsi di Indonesia.
Apabila menilik provinsinya, maka DI Yogyakarta menjadi provinsi dengan prevalensi kanker tertinggi di Indonesia, mencapai 3,6 per 1.000 penduduk. DKI Jakarta berada di urutan kedua dengan 2,4 kasus per 1.000 penduduk. Di posisi ketiga adalah Sumatera Barat dengan 2 kejadian per 1.000 penduduk.
Meski mematikan, kanker bukan penyakit yang tidak bisa dicegah. Melalui laman Ayo Sehat, Kemenkes menjabarkan beberapa cara untuk mencegah kanker, antara lain:
- Menjaga agar berat badan tetap ideal.
- Rajin melakukan aktivitas fisik, minimal 30 menit per hari.
- Rutin melakukan pemeriksaan ke fasilitas kesehatan.
- Mengurangi makanan atau minuman manis.
- Mengurangi makanan dengan kandungan garam tinggi.
- Hindari makanan yang dibakar.
