Dewasa ini, seluruh aktivitas dapat dilakukan secara online, tak terkecuali aktivitas berbelanja. Hanya melalui 1 sentuhan layar, semua kebutuhan dapat terpenuhi. Marketplace merupakan platform penghubung antara penjual dengan pembeli menggunakan internet. Marketplace sudah ada di Indonesia sejak tahun 1996, namun baru menjadi booming di tahun 2018.
Lantas, benarkah kemunculan marketplace mengakibatkan gaya hidup boros?
Melansir survei “Pola Perilaku Masyarakat saat Belanja di Marketplace” yang diusung Goodstats di tahun 2022 lalu, sebanyak 40% responden mengungkapkan belanja di marketplace tidak membuatnya lebih boros. Banyaknya promo yang tersedia dan kemudahan pembayaran membuat marketplace semakin digemari.
SIRCLO turut mengungkapkan bahwa penggunaan marketplace di Indonesia mengalami kenaikan drastis di tahun 2021, dari 11% menjadi 25,5%.
Meski begitu, alasan-alasan tersebut sejatinya dapat menjadi pedang bermata dua. Sebanyak 27% responden mengaku belanja di marketplace justru membuatnya semakin boros. Promo-promo yang menggiurkan bisa membuat seseorang lapar mata dan akhirnya membeli di luar kebutuhan. Tidak hanya itu, fleksibilitas waktu belanja juga menjadi alasan penggunaan marketplace dapat membuat seseorang menjadi lebih boros.
Sementara itu, 23% responden memilih untuk netral.