ChatGPT mencatatkan 5,1 miliar kunjungan selama April 2025. Angka ini membawa platform kecerdasan buatan milik OpenAI tersebut naik ke posisi kelima sebagai situs paling banyak diakses secara global menurut daftar Similarweb.
Posisi puncak masih dikuasai oleh nama-nama besar yang sudah tak asing lagi. Google.com berada di urutan pertama dengan 81,3 miliar kunjungan, disusul YouTube (28,7 miliar), Facebook (11,6 miliar), dan Instagram.com (6,2 miliar). Menyusul di belakangnya, ChatGPT kini bersanding dengan jajaran raksasa internet lainnya.
Sebagian besar pengguna sekitar 68,75% terdeteksi mengakses ChatGPT lewat komputer atau laptop, bukan lewat ponsel. Ini memberi gambaran bahwa banyak orang menggunakan layanan AI ini untuk kegiatan yang cenderung produktif, seperti bekerja atau belajar. Layar yang lebih luas dan kemudahan multitasking memang jadi nilai tambah saat menggunakan desktop.
Temuan ini juga sejalan dengan survei dari Jakpat, yang menunjukkan bahwa 42% responden menggunakan teknologi AI untuk menunjang pekerjaan, proses belajar, hingga aktivitas sehari-hari. Komputer masih jadi pilihan utama karena dianggap lebih mendukung kenyamanan saat berinteraksi dengan teknologi seperti ChatGPT.
Dari sisi sebaran pengguna global, Amerika Serikat menjadi penyumbang trafik terbesar dengan 15,16%, diikuti oleh India (9,29%), Brasil (4,92%), Inggris (4,59%), dan Indonesia di posisi kelima dengan 3,59%. Ini menunjukkan bahwa pengguna ChatGPT tersebar luas di berbagai belahan dunia, termasuk Asia Tenggara.
Di Indonesia sendiri, ChatGPT juga mendominasi di antara berbagai layanan AI lainnya. Berdasarkan survei Snapcart pada April 2025, sebanyak 71% responden Indonesia mengaku menggunakan ChatGPT, jauh melampaui Meta AI di urutan kedua (52%) dan CapCut di urutan ketiga (40%).
Baca Juga: 5 Platform AI Terpopuler di Indonesia 2025
