Healing menjadi faktor utama gen Z dalam memilih destinasi liburan. Indonesia Gen Z Report 2024 mengungkapkan bahwa berdasarkan survei, 68% gen Z mengaku sering bepergian beberapa kali dalam setahun, 12% mengungkapkan pergi berlibur selama setahun sekali, dan sisanya jarang atau tidak pernah berlibur. Liburan ini biasanya berlangsung singkat, sekitar 2-4 hari, untuk sedikit menarik nafas setelah penat bekerja sepanjang minggu.
Menariknya, faktor utama gen Z dalam menentukan destinasi berliburnya adalah healing. Mereka ingin berlibur ke lokasi yang tenang dan bisa membuat tubuh lebih santai. Sementara itu, 16% responden mengaku mencari tempat liburan yang menyediakan pengalaman unik dan petualangan tak terlipakan. Beberapa juga mengungkapkan lebih mengedepankan budget, sehingga lokasi liburan biasanya mengikuti berapa budget yang tersedia.
Tidak hanya itu, 12% responden mengaku sering memanfaatkan media sosial untuk mencari destinasi liburan yang tepat. Kebanyakan menggunakan Instagram dan TikTok sebagai sumber utama review tempat liburan.
Untuk itu, tidak mengherankan jika kebanyakan gen Z memilih berlibur ke tempat yang kurang populer untuk mendapatkan pengalaman baru. "Gen Z percaya bahwa turis harus meninggalkan dampak positif untuk komunitas setempat. Liburan bisa menguntungkan penduduk lokal secara ekonomi, terutama setelah pandemi COVID-19," ungkap laporan tersebut.
Selain itu, kuliner menjadi faktor utama yang diperhatikan ketika gen Z menyusun daftar kegiatan selama liburan. "Karena Indonesia kaya akan makanan tradisional yang unik, setiap daerah berbeda satu sama lain, tidak mengejutkan kalau gen Z Indonesia melihat kuliner sebagai aspek penting dari rangkaian liburan mereka," lanjutnya.
