Berdasarkan hasil survei long form sensus penduduk yang dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2022 (LF SP2020), sebanyak 212.457 penduduk Jakarta berasal dari daerah lain dalam 5 tahun terakhir. Penduduk yang dimaksud disebut sebagai migrasi risen yang artinya provinsi 5 tahun lalu (2017) berbeda dari provinsi tempat tinggal saat survei dilakukan (2022).
Dari 200 ribu penduduk migran di Jakarta tersebut, sebanyak 76 ribu di antaranya berasal dari provinsi tetangga yaitu Jawa Barat. Menduduki peringkat 1, migran asal Jawa Barat ini berkontribusi sekitar 35,91% pada penduduk yang migrasi ke Jakarta pada 2017-2022.
Selanjutnya adalah Jawa Tengah dengan sebanyak 48.201 penduduknya bermigrasi ke Jakarta pada 2017-2022.
Penduduk migran Jakarta yang berasal dari Banten dan Jawa Timur menduduki posisi 3 dan 4. Masing-masing provinsi tersebut mengirim 22.916 dan 16.789 migran ke Jakarta.
Urutan berikutnya ditempati oleh penduduk migran asal Sumatra Utara, Lampung, dan Sumatra Barat. Ada sekitar 5-8 ribu penduduk Jakarta yang berasal dari ketiga provinsi tersebut pada 2017-2022.
Sebanyak 3.861 penduduk Daerah Istimewa Yogyakarta (D. I. Y.) terklasifikasi sebagai penduduk migrasi risen DKI Jakarta pada 2022. Di posisi ke-9 adalah penduduk migran asal Sumatra Selatan yaitu sebanyak 3.055 orang.
Tidak hanya antarprovinsi, terdapat pula penduduk migran resin yang diterima Jakarta berasal dari luar Indonesia. Pada kurun waktu 2017-2022, terdapat 2.461 orang yang menjadikan DKI Jakarta sebagai tujuan migrasinya ketika bertempat tinggal di tanah air.
Dilansir kontan.co.id (30/1/2023), Long Form adalah kelanjutan dari sensus penduduk 2020. Pengambilan datanya dilakukan pada Mei-Juni 2022.
