Berdasarkan data U.S. Army (2023), militer Amerika Serikat (AS) menghabiskan sekitar US$2.533 juta untuk pengembangan teknologi maju (advanced technology development/ADT). Anggaran ini jadi yang tertinggi di antara jenis penelitian, pengembangan, tes, dan evaluasi (research, development, test, and evaluation/RDT&E) lainnya, yang total menghabiskan anggaran sebesar US$4.991 juta.
Dikutip laporan U.S. Department of Defense, pengembangan teknologi maju ini mencakup pengembangan komponen dan pengujian prototipe (model awal) sistem di lingkungan eksperimen (simulasi) untuk menunjukkan kelayakan teknologi. Contoh dari jenis penelitian ini adalah pengembangan dan uji coba prototipe pesawat tak berawak (drone) dan sistem pertahanan canggih yang diterapkan dalam operasi militer.
Pengembangan ADT juga dilakukan untuk menguji apakah teknologi dapat digunakan secara praktis dan efisien dalam militer sebelum dilanjutkan ke tahap pengembangan berikutnya, menguji kelayakan dan potensi teknologi sebelum diterapkan di dunia nyata.
Penelitian terapan (applied research) berada di urutan kedua dengan anggaran terbanyak, yaitu US$1.823 juta. Penelitian terapan berfokus pada pengembangan solusi praktis untuk memenuhi kebutuhan spesifik yang telah diidentifikasi pada penelitian dasar (basic research).
Penelitian ini mencakup pengembangan dan evaluasi prototipe untuk sistem baru yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan misi. Misalnya pengembangan sistem komunikasi atau radar yang lebih efisien.
Penelitian dasar (basic research) menjadi jenis penelitian dengan anggaran terendah, yakni US$635 juta. Penelitian dasar berfokus pada penelitian fundamental dan fenomena militer, seperti, penelitian mendalam dengan ilmu fisika, rekayasa, lingkungan serta ilmu kehidupan yang relevan dengan kebutuhan militer jangka panjang. Contoh dari basic research adalah penelitian sifat dasar bahan atau teknologi baru yang berpotensi digunakan dalam sistem militer di masa depan.
Baca Juga: AS Habiskan USUS$4,5 Miliar untuk Pelatihan Personel Cadangan Militer
