Ibadah haji adalah salah satu rukun Islam yang wajib dilaksanakan oleh umat Muslim yang mampu secara fisik dan finansial. Pada tahun 2024, sebanyak 213.275 jemaah haji asal Indonesia terdaftar dalam Sistem Pengelolaan Data dan Informasi Penyelenggaraan Ibadah Haji Secara Terpadu (SISKOHAT). Angka ini menunjukkan tingginya antusiasme umat Muslim di Indonesia untuk melaksanakan ibadah haji.
Berdasarkan data dari SISKOHAT, mayoritas jemaah haji Indonesia tahun ini adalah lulusan sekolah dasar (SD). Sebanyak 60.674 jemaah, atau sekitar 28% dari total jemaah, memiliki latar belakang pendidikan SD. Angka ini menunjukkan bahwa pelaksanaan ibadah haji tidak hanya diikuti oleh masyarakat dengan tingkat pendidikan yang tinggi, tetapi juga oleh mereka yang memiliki pendidikan dasar.
Jemaah haji yang merupakan lulusan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA), yang meliputi SMA, SMK, dan sederajat, menempati posisi kedua terbanyak. Jumlah mereka mencapai 54.346 orang atau sekitar 25% dari total jemaah.
Di posisi ketiga, terdapat jemaah haji yang merupakan lulusan Strata 1 (S1) atau sarjana. Jumlah mereka mencapai 52.578 orang, yang berarti sekitar 24% dari total jemaah. Hal ini memperlihatkan bahwa jemaah haji dari kalangan lulusan perguruan tinggi juga memiliki jumlah yang cukup besar, menandakan bahwa pelaksanaan ibadah haji menarik berbagai lapisan masyarakat dengan latar belakang pendidikan yang lebih tinggi.
Secara keseluruhan, statistik jemaah haji Indonesia ini menggambarkan bahwa pelaksanaan ibadah haji di Indonesia mencerminkan keragaman tingkat pendidikan di masyarakat. Meskipun mayoritas jemaah adalah lulusan SD, jumlah jemaah dari berbagai jenjang pendidikan lainnya juga cukup signifikan.
Baca juga: Profil jemaah Haji Indonesia Menurut Usia
