Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) mengungkapkan bahwa terdapat 274.965 pekerja migran sepanjang tahun 2023. Adapun Indramayu merupakan kabupaten asal pekerja migran Indonesia terbanyak, dengan total 19.178 pekerja.
Lombok Timur memegang posisi kedua dengan mengirimkan 13.111 pekerja migran. Urutan ketiga diduduki oleh Cilacap dengan total 11.344 pekerja migran. Lombok Tengah menyusul tipis di peringkat keempat dengan 10.840 pekerja migran. Di urutan kelima sendiri ada Cirebon dengan 10.552 pekerja.
Sementara itu, Cianjur menjadi kabupaten asal pekerja migran Indonesia yang paling sedikit, dengan total hanya 1.597 pekerja. Kabupaten Ngawi berada di urutan kedua dengan total 2.556 pekerja, dan posisi ketiga diisi oleh Kabupaten Majalengka dengan 2.819 orang.
Pekerja migran sering kali dianggap sebagai pekerjaan yang kurang mulia untuk sebagian orang. Kepala BP2MI, Benny Rhamdani, mengungkapkan rasa senang dan bangganya ketika melihat pekerja migran Indonesia kini lebih bangga terhadap pekerjaannya.
"Saat ini bangga menjadi Pekerja Migran. Kalau dulu ditanya TKI itu malu, kenapa demikian karena ada juga pejabat yang menganggap remeh mereka padahal mereka ini adalah pahlawan devisa,” ujarnya, mengutip laman resmi BP2MI.
