Memperoleh keamanan adalah hak setiap masyarakat dalam menjalankan aktivitas, termasuk selama berjalan kaki sebagai cara mobilisasi sehari-hari. Rasa aman adalah salah satu indikator yang harus dipenuhi dalam mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB).
Berdasarkan Statistik Ketahanan Sosial (Hansos) yang dipublikasi Badan Pusat Statistik (BPS), lebih dari setengah populasi warga Indonesia sudah merasa aman untuk berjalan kaki di area tempat tinggalnya. Terdapat 62,8% masyarakat Indonesia yang mengaku tidak khawatir jika harus berjalan kaki sendirian.
Angka ini disebut memiliki relevansi dengan indeks kriminalitas tiap daerah. Di DKI Jakarta yang berada di urutan ke-103 untuk kota paling berbahaya di dunia versi Numbeo, persentase masyarakatnya yang merasa aman berjalan sendirian juga paling rendah di Indonesia.
Berbanding terbalik, Bali menjadi provinsi yang masyarakatnya paling merasa aman untuk berjalan kaki sendirian. Rasa aman itu berlaku untuk siang dan malam hari. Sebanyak 81,9% masyarakat Bali merasa aman berjalan sendiri di area tempat tinggalnya.
Terdapat 8 provinsi dengan persentase di atas 70%. Tiga di antaranya berada di Pulau Sumatra, yaitu Kepulauan Riau (73,49%) di urutan kelima, Lampung (71,7%) di urutan ketujuh, dan Sumatra Selatan (70,82%) di urutan kedelapan.
Sebelumnya, posisi kedua ditempati Provinsi Sulawesi Barat. Masyarakat Sulbar merasa aman ketika bermobilisasi dengan jalan kaki di sekitar tempat tinggalnya dengan besaran 77,03%. Di posisi ketiga, 74,87% masyarakat DI Yogyakarta mengaku merasa aman berjalan kaki sendirian di wilayah sekitar.
Satu lagi provinsi di Pulau Jawa yang masuk ke daftar ini adalah Jawa Tengah. Persentasenya pun tidak begitu jauh berbeda dengan Yogyakarta, yaitu sebesar 74,56%.
Berikutnya, sebanyak 73,07% masyarakat Kalimantan Barat merasa aman untuk berjalan kaki sendirian di sekitar tempat tinggalnya. Di posisi kesembilan, Sulawesi Tenggara menutup daftar dengan 70,08%.
Baca Juga: 10 Provinsi Paling Aman di Indonesia
