Dulu, ibu-ibu di Indonesia harus pergi ke pasar atau toko untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga. Kini, hanya lewat ponsel, segala keperluan bisa dibeli tanpa harus meninggalkan rumah. Belanja online telah menjadi kebiasaan baru yang semakin melekat di kalangan para ibu, terutama karena alasan kenyamanan dan efisiensi waktu.
Survei Digital Mum Survey: Indonesia 2024 yang dirilis oleh Asian Parent mengungkap tren menarik ini. Sebanyak 1.000 responden perempuan berusia 18 tahun ke atas yang telah memiliki anak turut ambil bagian dalam survei ini. Hasilnya menunjukkan bahwa frekuensi belanja daring para ibu cukup tinggi dalam satu bulan.
Sebanyak 36% ibu-ibu menyatakan berbelanja online sebanyak 2 hingga 4 kali dalam sebulan. Sementara itu, 25% berbelanja 5 hingga 7 kali, dan 14% bahkan melakukan transaksi daring lebih dari 12 kali setiap bulan. Adapun yang hanya sekali berbelanja online tercatat sebanyak 17%, diikuti 13% yang belanja 8–10 kali, dan 5% yang belanja 11–12 kali.
Alasan di balik tingginya aktivitas belanja ini pun menarik untuk dicermati. Mayoritas ibu merasa belanja online lebih menguntungkan. Sebanyak 84% responden mengaku memilih platform daring karena harga yang ditawarkan lebih murah dibandingkan toko offline. Selain itu, 83% menyebut kenyamanan belanja dari rumah sebagai alasan utama, dan 75% mengandalkan layanan pengiriman langsung ke rumah.
Fenomena ini menunjukkan bahwa belanja online bukan hanya gaya hidup digital, melainkan sudah menjadi bagian dari strategi ibu-ibu modern dalam mengelola rumah tangga. Di tengah kesibukan mengurus anak dan pekerjaan lainnya, kehadiran e-commerce membantu mereka memenuhi kebutuhan secara praktis, hemat waktu, dan tetap efisien.
Baca Juga: 80% Ibu Indonesia Pertimbangkan Kesehatan Mental Sebelum Punya Anak
Sumber:
https://insights.theasianparent.com/product/digital-mum-survey-2024-indonesia