Kebutuhan terhadap informasi menjadi sebuah kebutuhan pokok yang harus dipenuhi. Meliput berita yang menjadi kepentingan publik semestinya menjadi kewajiban bagi para jurnalis. Akan tetapi, tentunya ada tantangan yang harus dihadapi, salah satunya penolakan di lapangan saat mereka meliput isu-isu yang krusial.
Terdapat beberapa kasus yang menimpa seorang jurnalis, baik mengalami kekerasan bahkan sampai dengan pembunuhan. Committee to Protect Journalist (CPJ) mencatat beberapa kasus yang terjadi pada jurnalis sepanjang tahun 2022. Kasus paling banyak menunjukkan bahwa para jurnalis banyak yang ditahan, totalnya mencapai 363 jurnalis.
Kemudian kasus yang dialami oleh para jurnalis terbanyak kedua adalah mereka dibunuh ketika sedang menjalani penugasan. Sebanyak 67 jurnalis meninggal ketika sedang bertugas baik dibunuh dengan sengaja maupun kesalahan ketika menjalani penugasan yang berbahaya.
Selanjutnya juga tak banyak dari mereka yang tiba-tiba hilang, sepanjang 2022 jumlahnya mencapai 64 jurnalis. Bagi jurnalis, Meksiko menjadi negara paling berbahaya di dunia karena mewakili 20% kematian jurnalis di dunia.
