Kekhawatiran tentang biaya kursus pengembangan diri sering kali menjadi halangan bagi sebagian orang untuk mengambil kursus. Tapi, berapa sebenarnya biaya yang perlu disiapkan untuk mengikuti kursus semacam ini?
Survei Jakpat yang dilakukan pada 24-25 Februari 2025 terhadap 647 responden mengungkapkan bahwa rata-rata biaya kursus pengembangan diri di Indonesia bervariasi tergantung jenisnya.
Kursus bahasa asing menjadi yang paling mahal dengan rata-rata biaya Rp399 ribu per kursus. Ini cukup masuk akal mengingat tingginya minat belajar bahasa asing untuk keperluan akademik, pekerjaan, hingga persiapan studi ke luar negeri.
Di bawahnya, kursus komputer berada di angka Rp378 ribu, disusul kursus finansial sebesar Rp349 ribu. Digital marketing dan desain yang banyak dicari dalam dunia bisnis dan industri kreatif masing-masing memiliki rata-rata biaya Rp292 ribu dan Rp291 ribu.
Kalau mencari kursus yang lebih ramah di kantong, ada Microsoft Office dengan rata-rata biaya Rp223 ribu, memasak Rp224 ribu, menulis Rp219 ribu, dan fotografi yang menjadi kursus paling murah dengan rata-rata Rp201 ribu.
Perbedaan biaya ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, mulai dari tingkat kesulitan materi, popularitas, hingga keberadaan instruktur yang kompeten. Dengan banyaknya pilihan, masyarakat kini bisa lebih leluasa memilih kursus sesuai kebutuhan dan budget mereka.
Dalam survei yang sama, terungkap bahwa memang kendala biaya menjadi alasan utama bagi 35% responden, yang akhirnya tidak mengambil atau bahkan belum merencanakan sama sekali mengambil kursus pengembangan diri.
Survei ini memiliki margin of error di bawah 5% dan melibatkan pengguna internet di Indonesia, memberikan gambaran seberapa besar investasi yang dikeluarkan masyarakat untuk mengembangkan diri di era digital.
Baca Juga: Deddy Corbuzier Jadi Influencer Favorit dalam Topik Self-Development
