Korupsi hingga kini masih jadi permasalahan besar Indonesia yang tidak kunjung membaik setiap tahunnya. Bahkan, belum lama ini ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri, ditetapkan sebagai tersangka atas dugaan pemerasan terhadap Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dan menerima gratifikasi.
Survei indeks optimisme generasi muda tahun 2023 yang dilaksanakan Populix dan Good News From Indonesia (GNFI) juga menunjukkan rendahnya optimisme anak muda mengenai membaiknya isu penegakan hukum dan korupsi di Indonesia pada masa yang akan datang. Indeks optimisme pada aspek tersebut hanya mencatatkan skor 5,72 dan menjadi yang terendah dibanding aspek dan dimensi lain dalam survei.
“Saya menyorot Korupsi Kolusi dan Nepotisme (KKN) menjadi indeks nilai optimisme yang paling rendah. Namun, ini merupakan ‘pesimis yang optimis’ di mana anak muda sangat concern terhadap KKN. Di mana situasi ini dapat kita dorong agar anak muda mampu membangun kesadaran politik,” jelas Komisioner Komisi Pemilihan Umum (2017-2022) Ilham Saputra pada rilis Survei Indeks Optimisme Generasi Muda 2023 (14/11).
Mendekati pemilihan umum pada 2024, penting bagi generasi muda untuk membekali diri dengan pengetahuan mengenai rekam jejak para calon anggota legislatif. Generasi muda sebagai mayoritas pemilih pada pemilu pun memegang peran penting dalam menentukan orang-orang yang akan menjadi wakil rakyat. Maka dari itu, rekam jejak terkait korupsi harus menjadi perhatian sebelum menentukan pilihan.
Melansir dari Indonesia Corruption Watch (ICW), terdapat 49 mantan terpidana korupsi yang mencalonkan diri sebagai anggota legislatif pada pemilu 2024. Temuan ICW menunjukkan bahwa Partai Golkar menjadi partai politik pengusung mantan napi korupsi sebagai calon anggota legislatif terbanyak, yakni total 9 orang. Enam orang di antaranya mencalonkan diri sebagai anggota DPR RI, sementara tiga lainnya turut serta dalam pencalonan DPRD.
Menyusul Golkar, terdapat Partai Nasdem dengan total 7 orang calon anggota legislatif. Lima di antaranya turut dalam pencalonan DPR RI dan dua lainnya dalam DPRD. Selain itu, terdapat pula PKB dan Hanura dengan masing-masing 6 orang anggota.
Selanjutnya, terdapat Demokrat dan PDIP yang masing-masing mengusung 5 calon anggota legislatif yang memiliki rekam jejak korupsi. Terdapat pula Perindo dan PPP dengan 4 anggota pada masing-masing partai.
Sementara itu, pada PKS, PBB, dan Partai Buruh, tercatat terdapat masing-masing 1 orang mantan napi korupsi yang mencalonkan diri sebagai anggota legislatif pada pemilu 2024.