Badan Pusat Statistik mengungkap bahwa inflasi di tanah air pada April 2024 sebesar 0,25%. Angka inflasi ini mengalami penurunan sebesar 0,27% dibanding bulan sebelumnya. Itu berarti, secara tahun ke tahun inflasi April 2024 terhadap April 2023 terjadi sebesar 3%
"Inflasi bulanan April 2024 lebih rendah dibandingkan dengan bulan sebelumnya dan bulan yang sama di tahun lalu," tulis BPS dalam rilisnya.
Sepanjang tahun 2024, inflasi paling rendah terjadi pada Januari 2024, pada bulan tersebut, angka inflasinya berada di level 0,04%. Bahkan, terakhir Indonesia mengalami deflasi pada Agustus 2023, dengan angka sekitar -0,02%.
Dari sisi kelompok pengeluaran, kelompok dengan inflasi tertinggi ada di kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya. Kelompok ini mencatatkan inflasi sebanyak 1,33%, dengan andil sebesar 0,08%. Pada posisi kedua tertinggi, terdapat kelompok transportasi dengan nilai inflasi mencapai 0,93%, dengan andil inflasi 0,12%.
Kelompok pengeluaran dengan catatan deflasi ada pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau. Kelompok ini tercatat mengalami inflasi -0,03%, dengan andil inflasi sebanyak -0,01%. Selain itu, kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan juga mengalami deflasi sebanyak -0,02%, meskipin memiliki andil inflasi bernilai sangat kecil.
Menurut wilayahnya, tedapat 34 provinsi yang mengalami inflasi. Provinsi dengan angka inflasi tertinggi ada di Papua dengan nilai 1,20%, disusul Papua Tengah dengan nilai inflasi yang sama. Papua Pegunungan berada pada urutan ketiga BPS dengan catatan inflasi 1,06%.
Di sisi lain, terdapat 4 provinsi di tanah air yang alami deflasi. Lampung tercatat mengalami deflasi sebanyak -0,01%, sementara Sumatera Utara mengalami deflasi sebesar -0,04%. Selain itu, Sulawesi Barat mengalami juga dengan angka -0,27%. Provinsi di Indonesia dengan deflasi paling besar ada di Sumatera barat, yang mencatatkan deflasi di -0,30%.
