Perusahaan konsultasi Henley & Partners baru saja merilis data terbaru Henley Passport Index (HPI) terbaru untuk kuartal 3 tahun 2023. Dengan skor didasarkan pada perlu / tidaknya visa ketika berpergian ke untuk liburan maupun bisnis ke 227 tujuan perjalanan, HPI memililki hasil perbandingan di antara 199 paspor yang berbeda. Data ini Henley & Partners dapat dari International Air Transport Association (IATA).
Skor akan bertambah +1 jika tidak perlu visa ketika berkunjung ke suatu destinasi. Namun, jika ternyata membutuhkan suatu visa, termasuk elektronik visa (e-Visa), maka penambahan poin adalah 0 (tidak ada penambahan skor).
Pada data terbaru 2023, Indonesia memiliki akses perjalanan ke 73 tujuan berbeda. Bertambah 1 destinasi dibanding tahun 2022. Penambahan tersebut menjadikan peringkat kekuatan paspor Indonesia secara global meningkat sebanyak 6 posisi menjadi di posisi 70 pada tahun 2023.
Dalam 10 tahun terakhir, jumlah akses perjalanan yang dipegang paspor Indonesia meningkat signifikan. Sebelumnya pada 2014-2017, paspor Indonesia hanya “memegang” akses ke sekitar 50 destinasi. Bahkan, pada 2015 ketika akses yang paspor Indonesia “pegang” hanya mencapai yang terendah (55), peringkat Indonesia merosot tajam menjadi posisi 84.
Memasuki 2018 hingga terbaru Q3 tahun 2023, paspor Indonesia memegang akses kepada sekitar 70 tujuan perjalanan. Peningkatan cenderung terjadi dalam 3 tahun terakhir, selaras juga dengan peningkatan ranking kekuatan paspor Indonesia secara global. Dalam lingkup ASEAN, paspor Indonesia berada di posisi 6, di antara Thailand dan Filipina pada Q3 tahun 2023 ini.
