Jumlah penumpang kereta api di Indonesia kembali meningkat. Pada Oktober 2025, total penumpang kereta api mencapai 49,33 juta, naik 9,56% dibanding bulan sebelumnya. Dari jumlah tersebut, sebagian besar merupakan penumpang commuter Jabodetabek, mencapai 31,8 juta atau sekitar 64,42% dari total penumpang kereta. Jumlahnya naik 10,56% dibanding bulan sebelumnya.
Kenaikan juga terjadi di seluruh wilayah atau rute kereta api. Kereta komuter non-Jabodetabek mencatatkan 7,93 juta penumpang, naik 3,83% secara bulanan. Sementara itu, jumlah penumpang MRT mencapai 4,4 juta (naik 12,37%) dan penumpang LRT sebanyak 3,3 juta (naik 11,6%).
Kereta bandara juga mencatatkan kenaikan sebesar 8,7% menjadi 822,1 ribu, sedangkan jumlah penumpang kereta non-Jawa di Sumatra dan Sulawesi naik 5,28% menjadi 576 ribu. Terakhir, kereta cepat Whoosh membukukan 529,2 ribu penumpang pada Oktober 2025, naik 11,74% dibanding bulan lalu. Kenaikan di seluruh rute kereta ini menegaskan kuatnya peran transportasi rel dalam menunjang perjalanan domestik.
Sepanjang 2025, jumlah penumpang kereta api cenderung fluktuatif, dengan lonjakan pada beberapa bulan. Pada awal tahun, jumlah penumpang kereta api tercatat sebesar 43,36 juta, turun menjadi 42,03 juta pada bulan berikutnya. Memasuki Maret, jumlah penumpang terus turun menjadi 40,88 juta.
Kondisi mulai membaik pada April, dengan jumlah penumpang kereta naik menjadi 44,85 juta, yang terus stabil pada dua bulan berikutnya. Pada Juli 2025, jumlah penumpang melonjak mencapai 50,11 juta, tertinggi sepanjang tahun. Jumlahnya kembali turun pada Agustus menjadi 45,58 juta, namun terus stabil hingga bulan berikutnya menjadi 45,02 juta.
Dengan demikian, total penumpang kereta sepanjang Januari-Oktober 2025 mencapai 451,86 juta, naik 8,47% secara tahunan.
Baca Juga: Makin Digemari, Penumpang Kereta Api Naik pada Akhir 2024
Sumber:
https://www.bps.go.id/id/pressrelease/2025/12/01/2484/perkembangan-transportasi.html