Uang kartal merupakan istilah yang digunakan untuk menyebut uang kertas atau uang logam yang memiliki nilai nominal dan dapat digunakan sebagai alat pembayaran di suatu negara, termasuk Indonesia.
Beredarnya uang kartal diatur oleh bank sentral suatu negara. Bank sentral biasanya bertanggung jawab untuk mencetak atau memproduksi uang kartal dan menyebarluaskannya di seluruh wilayah negara, dalam hal ini yang berperan adalah Bank Indonesia (BI).
Pada Bulan Januari dan Februari tahun 2022, tercatat kenaikan peredaran uang kartal yang signifikan dari 765 triliun rupiah ke 795 triliun rupiah, naik sebesar 4% atau sekitar 30 triliun rupiah.
Dari bulan ke bulan sepanjang 2022, jumlah peredaran uang kartal tak selalu naik. Dari Februari ke Maret, peredaran uang kartal secara keseluruhan menurun sebanyak 3 triliun rupiah, menjadi 792 triliun rupiah.
Sementara itu, kenaikan terbesar terjadi pada Bulan Maret ke April 2022 dengan persentase sebesar 13% atau sekitar 104 triliun rupiah. Peredaran uang kartal di April 2022 menjadi yang terbesar kedua, mencapai 896 triliun rupiah.
Kemudian, penurunan signifikan terjadi pada Mei 2022, di mana peredaran uang kartal turun sebesar 76 triliun, menjadi 820 triliun rupiah. Lalu turun lagi sebesar 5 triliun, menjadi 815 triliun rupiah di Bulan Juni.
Peredaran uang kartal di paruh kedua tahun 2022 mengalami kenaikan menjadi 822 triliun rupiah di Bulan Juli, namun kembali turun menjadi 805 triliun rupiah di Bulan Agustus.
Total beredarnya uang kartal relatif stabil di Bulan September dan Oktober, yakni sebesar 807 triliun dan 808 triliun rupiah. Memasuki November, terjadi kenaikan peredaran uang kartal lagi, menjadi 840 triliun rupiah.
Di penghujung tahun 2022, peredaran uang kartal di Indonesia mencapai puncaknya, hampir 900 triliun rupiah. Naik sebanyak 57 triliun dari bulan sebelumnya, uang kartal di Desember 2022 mencapai 897 triliun rupiah.
