Dalam konteks ekonomi global yang semakin terintegrasi, kedalaman aset perbankan merupakan indikator penting untuk memahami kekuatan sektor keuangan suatu negara.
Aset bank mencerminkan kapasitas bank untuk memberikan kredit, mendanai proyek, dan memfasilitasi transaksi ekonomi. Berikut analisis komparatif beberapa negara di ASEAN dari segi kedalaman aset bank-nya.
1. Singapura
Aset Bank: US$572,1 miliar
Singapura adalah pemimpin yang tidak diragukan lagi dalam hal kedalaman aset perbankan di kawasan ini. Dengan aset bank sebesar US$572,1 miliar, Singapura memiliki sistem keuangan yang sangat maju, didukung oleh regulasi yang sangat baik, teknologi canggih, dan statusnya sebagai pusat keuangan global.
2. Thailand
Aset Bank: US$146,6 miliar
Thailand memiliki aset bank yang signifikan, berada di posisi kedua setelah Singapura. Kedalaman aset bank Thailand mencerminkan ekonomi yang kuat dengan sektor perbankan yang berkembang dan terintegrasi dengan baik.
3. Malaysia
Aset Bank: US$198,6 miliarĀ
Malaysia memiliki aset bank yang signifikan, berada di posisi ketiga setelah Singapura dan Thailand. Kedalaman aset bank Malaysia mencerminkan sistem perbankan yang matang dan terdiversifikasi, dengan dukungan kuat dari sektor pemerintah dan swasta.
4. Filipina
Aset Bank: US$99,2 miliarĀ
Filipina berada sedikit di atas Indonesia dalam hal aset bank. Meskipun perekonomian Filipina menunjukkan pertumbuhan yang kuat, sektor perbankannya masih memiliki ruang untuk berkembang lebih lanjut dalam hal peningkatan aset dan penetrasi pasar.
5. Indonesia
Aset Bank: US$59,5 miliar
Indonesia memiliki aset bank yang paling rendah di antara lima negara dalam perbandingan. Meskipun ekonomi Indonesia cukup besar dan terus berkembang, kedalaman aset perbankannya masih relatif rendah.
Hal tersebut bisa disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk regulasi yang ketat, tingkat penetrasi perbankan yang masih berkembang, dan infrastruktur keuangan yang perlu ditingkatkan.