Menurut laporan terbaru dari IQ Air yang dirilis pada Agustus 2023, Jakarta berada di peringkat ketujuh dalam daftar kota dengan tingkat polusi udara tertinggi di dunia. Laporan tersebut memperhitungkan skor kualitas udara yang mencerminkan tingkat polusi di setiap kota. Jakarta memiliki skor kualitas udara sebesar 150, yang menunjukkan tingkat polusi udara yang sangat tinggi.
Buruknya polusi udara di Jakarta disebabkan oleh berbagai macam faktor, termasuk kendaraan bermotor, perkembangan industri yang pesat, dan pembabatan hutan. Polusi udara dapat menimbulkan imbas kesehatan yang serius bagi penghuninya, termasuk penyakit pernafasan, penyakit jantung, dan sampai-sampai penurunan kualitas hidup.
Selain Jakarta, beberapa kota lain di Asia Tenggara juga menghadapi masalah serupa. Kuching, Malaysia, berada di peringkat kedua dalam daftar tersebut dengan skor 92, diikuti oleh Hanoi (Vietnam) dengan skor 80, dan Yangon (Myanmar) dengan skor 75. Kuala Lumpur dan Ho Chi Minh City memiliki skor yang sama, yaitu 55, menunjukkan tingkat polusi yang cukup tinggi. Sementara itu, Chiang Mai (Thailand), Singapura, dan Bangkok (Thailand) memiliki skor lebih rendah, masing-masing dengan 41, 29, dan 29.
Polusi udara di Asia Tenggara merupakan masalah darurat yang membutuhkan upaya serius untuk mengurangi dampaknya. Hal ini mencakup perbaikan kendaraan bermotor agar lebih ramah lingkungan, penanggulangan emisi industri, perlindungan hutan, dan edukasi kepada masyarakat akan pentingnya memelihara kualitas udara.
