Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa Sumatra menjadi pulau dengan total populasi kerbau terbanyak pada 2022, yaitu 447,56 ribu ekor. Bali dan Nusa Tenggara menyusul dengan 271,59 ribu ternak, diikuti Jawa dengan 184,46 ribu.
Jumlah populasi kerbau pada 2022 mengalami penurunan sekitar 2 ribu ekor dari tahun sebelumnya, yang sebanyak 449 ribu ekor kerbau. Secara nasional, diperkirakan terdapat sebanyak 1,09 juta ekor kerbau di Indonesia pada 2022.
Di Indonesia, kerbau banyak diternakkan karena memiliki manfaat ekonomi dan fungsional yang besar. Kerbau digunakan sebagai hewan pekerja untuk membajak sawah dan menarik gerobak, membantu meningkatkan produktivitas pertanian, terutama di bagian lahan yang sulit dijangkau oleh mesin.
Selain untuk membantu pekerjaan sawah, kerbau juga banyak dimanfaatkan susunya. Kerbau perah menghasilkan susu yang kaya akan gizi, lebih berlemak, dan lebih kental daripada susu sapi. Susu kerbau digunakan untuk membuat produk-produk susu seperti keju, mentega, yoghurt, dan susu cair.
Daging kerbau juga merupakan salah satu sumber protein yang penting. Daging kerbau umumnya lebih rendah lemak dibandingkan daging sapi.
Kerbau dapat berkembang baik dengan berbagai kondisi. Di Indonesia, kerbau tersebar mulai dari daerah beriklim kering seperti di NTT dan NTB, lahan pertanian subur di Jawa, hingga lahan rawa di Sumatra dan Kalimantan.
