Fresh graduate atau mereka yang baru lulus kuliah biasanya masih semangat dalam mencari pekerjaan. Namun sayangnya, meski sudah melamar sesuai bidang studinya, tidak jarang dari mereka yang malah ditolak.
Salah satu alasan utamanya adalah ketidakcocokan antara skill yang dimiliki pelamar dengan skill yang dibutuhkan perusahaan. Hal inilah yang disebut sebagai skill gap. Untuk itu, belakangan ini, banyak sekali orang-orang yang malah bekerja di bidang yang berbeda dengan yang dipelajarinya ketika kuliah.
Perubahan teknologi yang cepat dalam dunia kerja membuat banyak keterampilan yang dulu dicari, sekarang mungkin sudah tidak relevan lagi.
Survei terbaru yang dilakukan Populix dan KitaLulus pada 1.330 responden pencari kerja, 100 responden pemberi kerja dan 530 responden booster pencari kerja menguak fakta bahwa sekitar 30% responden pencari kerja melamar ke pekerjaan yang tidak sesuai jurusannya.
Ada beberapa alasan yang mendorong responden melamar kerja di luar jurusan. Alasan utamanya adalah kesukaannya terhadap bidang pekerjaan tersebut. Tak jarang, jurusan yang diambil ketika berkuliah memang berbeda dengan yang disukainya.
Selain itu, 44% responden menyatakan memiliki kemampuan di bidang pekerjaan tersebut. Sebanyak 27% mengaku tidak punya alasan khusus, yang penting bisa mendapat pekerjaan dan 27% lain menyatakan bahwa lowongan kerja yang sesuai dengan pendidikan ternyata sangat sedikit.
Secara umum, para pencari kerja mengaku bahwa mencari pekerjaan dengan kualifikasi yang saat ini dimiliki terhitung cukup sulit di Indonesia. Kebutuhan akan pengalaman tinggi (63%), kualifikasi pendidikan yang tinggi (58%), dan adanya batasan usia (53%) menjadi salah satu penyebab utamanya.
Baca Juga: Deretan Pekerjaan Dengan Gaji Tertinggi