Pengelolaan sampah rumah tangga menjadi salah satu isu penting dalam upaya menjaga kelestarian lingkungan. Namun, kebiasaan masyarakat dalam menangani sampah di rumah masih cukup beragam. Hasil survei terbaru GoodStats menunjukkan bahwa kebanyakan masyarakat masih cenderung membuang sampah tanpa memilahnya terlebih dahulu. Tercatat, ada 37% responden yang masih membuang sampah tanpa memilahnya terlebih dahulu.
Meski begitu, persentase responden yang mengelola sampah rumah tangga dengan memilahnya terlebih dahulu juga tidak terlalu rendah. Total, sebanyak 25% responden mengaku telah membuang sampah pada tempatnya sekaligus memilahnya.
Sebagian responden lainnya mengelola sampah rumah tangga mereka dengan berbagai cara, mulai dari menimbun hingga membakar yang tentunya memiliki dampak lingkungan yang berbeda-beda. Sebanyak 11% responden memilih untuk menimbun sampah mereka yang biasanya dilakukan untuk limbah organik agar terurai secara alami. Namun, tanpa pengelolaan yang tepat, metode ini dapat menyebabkan pencemaran tanah dan air. Di sisi lain, 6,7% responden mengaku membakar sampah mereka. Meskipun terlihat praktis, cara ini dapat menghasilkan polusi udara serta emisi gas rumah kaca yang berbahaya bagi kesehatan dan lingkungan.
Menariknya, ada 5,2% responden yang mulai mengambil langkah lebih mandiri dengan mengelola sampah mereka sendiri. Pengelolaan itu mencakup inisiatif seperti membuat kompos dari sampah organik atau mendaur ulang limbah non-organik. Meski jumlahnya masih relatif kecil, langkah ini menunjukkan adanya peningkatan kesadaran terhadap pengelolaan sampah yang berkelanjutan. Sementara itu, 14,1% responden memilih kategori "lainnya," yang kemungkinan mencerminkan beragam cara pengelolaan sampah.
Melihat data yang ada, jelas bahwa kebiasaan masyarakat dalam mengelola sampah rumah tangga masih memerlukan perbaikan. Meski beberapa telah mulai memilah sampah dan mengelolanya secara mandiri, mayoritas masyarakat masih memilih cara yang kurang ramah lingkungan.
Adapun survei GoodStats bertajuk Perilaku Pengelolaan Sampah Masyarakat Indonesia di 2024 ini dilakukan pada 7-16 November 2024 yang melibatkan 1.000 responden dari berbagai latar belakang pendidikan dan ekonomi yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia. Survei dilaksanakan secara online yang kemudian diperkuat dengan focus group discussion (FGD) dengan perwakilan sampel.
Baca Juga: Orang Indonesia Masih Suka Buang Sampah Sembarangan, Apa Alasannya?