Stasiun Luar Angkasa Internasional atau International Space Station (ISS) dibangun pada 1998 silam dan pertama kali dikunjungi oleh penjelajah luar angkasa pada 2000. ISS tercipta atas kerja sama 5 Badan Antariksa dari 15 negara.
Biasanya, ISS dihuni oleh 7 orang kru untuk kepentingan penelitian. Hingga kini, NASA (National Aeronautics & Space Administration) mencatat terdapat 280 orang dari 23 negara yang pernah berkunjung ke ISS.
Amerika Serikat menjadi negara dengan jumlah pengunjung ISS terbanyak. Dilansir dari situs resmi NASA, terdapat 167 orang Amerika yang pernah melayang di dalam ISS. Tak heran, penelitian tentang ruang angkasa di negara tersebut memang paling berkembang dibandingkan negara lain.
Beberapa nama yang dicatat oleh NASA bahkan pernah berkunjung lebih dari sekali, seperti Michael Lopez-Alegria, seorang astronot Amerika-Spanyol. Total 296 hari di hidupnya ia habiskan di ISS dari 5 kali kunjungan.
Sejak dulu, Rusia adalah rival Amerika Serikat di bidang pertahanan, termasuk juga eksplorasi ruang angkasa. Namun, 2 negara ini akhirnya bekerja sama untuk membangun ISS dengan negara lainnya. Tercatat sudah ada 60 orang Rusia yang berkunjung ke ISS.
Jika Amerika Serikat punya Lopez-Alegria dengan kunjungan terbanyak, Rusia punya 2 nama dengan jumlah kunjungan yang sama. Mereka adalah Fyodor Nikolaevich yang pernah berjalan di luar angkasa (spacewalk) sebanyak 9 kali, dan Yuri Ivanovich yang menghabiskan 827 hari dalam hidupnya di ISS.
Sementara itu, Jepang di posisi ketiga masih tertinggal jauh dari AS dan Rusia. Menurut NASA, baru ada 11 orang Jepang yang sudah mengeksplorasi ISS. Salah satunya adalah Koichi Wakata yang sudah berkunjung hingga 4 kali. Misi ISS terbarunya, yaitu Ekspedisi ISS 68 dilakukan bersama SpaceX Crew-5 milik oleh Elon Musk pada 2022 hingga 2023.
Kanada menduduki posisi keempat dengan 9 warga negaranya di ISS. Bahkan, 2 di antaranya sudah bolak-balik sebanyak 2 kali. Mereka adalah Chris Hadfield, yang dikirim langsung oleh Badan Antariksa Kanada ke untuk NASA, dan Julie Payette, astronot perempuan Kanada yang secara resmi memulai karirnya di NASA di usianya yang ke-33 tahun.
Italia di posisi kelima baru mencatatkan 6 warga negaranya yang pernah melakukan perjalanan ke ISS. Roberto Vittori dan Paolo Nespoli diketahui pernah berkunjung ke ISS sebanyak 3 kali.
Vittori ditunjuk sebagai astronot oleh Badan Antariksa Italia yang bekerja sama dengan Badan Antariksa Eropa (ESA). Sementara Nespoli bekerja untuk ESA setelah menyelesaikan studi masternya di Politeknik New York pada tahun yang sama.
Prancis dan Jerman sama-sama mencatatkan 4 warga negaranya yang telah menyentuh dinding ISS. Dua orang di antaranya, yakni Thomas Pesquet (Prancis) dan Alexander Gerst (Jerman) juga telah berkunjung ke ISS sebanyak 2 kali.
NASA juga mencatat 1 orang warga negara Malaysia yang pernah berkunjung ke ISS, yaitu Sheikh Muszaphar Shukor. Ia adalah antariksawan (cosmonaut) pertama Malaysia sekaligus seorang dokter bedah ortopedi. Ia tergabung dalam misi Ekspedisi-16 Soyuz TMA-11 pada 2007 bersama astronot asal Rusia dan Amerika Serikat.
Meskipun China disebut sebagai negara kedua yang paling menguasai ruang angkasa, negara ini tidak termasuk ke dalam negara yang bekerja sama di ISS. China memiliki stasiun luar angkasanya sendiri yang bernama Tiangong. Stasiun ini menyelesaikan pembangunannya pada 2021 setelah proses panjang sejak 1992.
Baca Juga: Negara Asia dengan Pengeluaran Aktivitas Ruang Angkasa Terbesar 2023