Laporan bertajuk Enviromental Performance Index yang dipublikasikan Yale University pada tahun 2022 memberikan ringkasan data mengenai kondisi keberlanjutan di seluruh dunia.
Yale University memberikan peringkat kepada 180 negara di dunia berdasarkan pada 40 indikator kinerja dalam 11 kategori isu. Hal ini bertujuan untuk memberikan gambaran ukuran pada skala nasional mengenai tingkat kedekatan suatu negara terhadap target kebijakan lingkungan hidup yang telah ditetapkan.
Dalam isu pengolahan sampah, Yale University turut mengukur tingkat daur ulang di setiap negara dalam skala penilaian 0-100. Adapun semakin tinggi skor daur ulang (recycling) maka semakin tinggi tingkat suatu negara mendaur ulang semua bahan bekas pakai yang dapat didaur ulang seperti logam, plastik, kertas, dan kaca.
Hasilnya, untuk negara yang berada di wilayah Asia Tenggara, Singapura keluar sebagai negara ASEAN dengan skor recycling tertinggi pada tahun 2022, yaitu sebesar 51,7 poin. Angka ini juga membawa Singapura menempati peringkat ke-7 di dunia.
Selanjutnya, Filipina keluar di peringkat kedua ASEAN dengan skor recycling mencapai 49,9 poin dan Vietnam di peringkat ketiga ASEAN dengan skor recycling mencapai 46 poin. Skor ini pun berhasil membawa Filipina dan Vietnam masuk dalam peringkat 10 teratas dunia, tepatnya Filipina di peringkat ke-8 dan Vietnam di peringkat ke-10.
Hasil peringkat skor recycling negara ASEAN ini diikuti dengan Thailand (40 poin), Malaysia (22,1 poin), dan Brunei Darussalam (20 poin).
Adapun Indonesia menempati peringkat ke-7 ASEAN dengan total skor recycling mencapai 15,2 poin, selisih tiga kali lipat dari skor recycling Singapura yang menempati peringkat pertama ASEAN. Skor ini pun juga membawa Indonesia menempati peringkat 96 dunia bersama dengan Mikronesia.
