Efisiensi energi menjadi salah satu fokus utama dalam upaya global untuk mengurangi penggunaan sumber energi fosil dan mengurangi emisi gas rumah kaca. Salah satu cara untuk mendorong efisiensi energi adalah dengan mengadopsi standar efisiensi wajib untuk produk-produk dan sistem-sistem yang digunakan untuk menghasilkan atau menggunakan energi.
Menurut International Energy Agency (IEA), pada tahun 2018, hanya sekitar 30% dari total konsumsi energi akhir global yang tercakup dalam standar efisiensi wajib. Konsumsi energi akhir adalah energi yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan akhir, seperti energi untuk pemanas ruangan, transportasi, dan industri.
Persentase konsumsi energi akhir global yang tercakup dalam standar efisiensi wajib bervariasi tergantung pada penggunaan akhir tertentu. Misalnya, sekitar 60% dari konsumsi energi akhir di sektor transportasi tercakup dalam standar efisiensi wajib, sedangkan hanya sekitar 10% dari konsumsi energi akhir di sektor pemanasan bangunan yang tercakup dalam standar efisiensi wajib.
Standar efisiensi wajib untuk produk-produk dan sistem-sistem tertentu, seperti mobil dan peralatan rumah tangga, telah terbukti efektif dalam meningkatkan efisiensi energi. Namun, upaya untuk menerapkan standar efisiensi wajib di sektor industri dan bangunan masih berada pada tahap awal.
Pengadopsian standar efisiensi wajib yang lebih luas dapat memberikan manfaat besar bagi lingkungan dan ekonomi global. Standar efisiensi wajib dapat membantu mengurangi konsumsi energi dan emisi gas rumah kaca, serta meningkatkan keamanan energi dan mengurangi biaya energi untuk konsumen.