Sudah hampir enam bulan Pemerintahan Prabowo-Gibran berjalan sejak pelantikan pada tanggal 20 Oktober 2024. Belum genap satu semester menjabat, Pemerintahan Prabowo-Gibran sudah menerima berbagai aksi demonstrasi di berbagai daerah. Gejolak sosial, politik, dan ekonomi menjadi pemantik berbagai demonstrasi.
Pemerintah terutama Presiden Prabowo Subianto perlu mencari cara untuk menjaga kestabilan hidup masyarakat Indonesia, karena jika kondisi terus memburuk, kepercayaan masyarakat terhadap presiden akan terus menurun, atau bahkan menjadi tidak percaya sama sekali. Perbincangan di media sosial dapat menggambarkan sentimen masyarakat kepada Presiden Prabowo setelah lima bulan menjabat.
Menurut data Litbang Kompas, pada Oktober 2024, sentimen positif Prabowo di media sosial berada di angka 51%, kemudian, sentimen negatif sebesar 27%, dan terdapat sentimen netral sebanyak 22%. Memasuki bulan November 2024, sentimen positif Prabowo merosot ke angka 39%, sentimen negatif meningkat menjadi 43%, dan sentimen netral berada di angka 18%.
Pada Bulan Desember 2024, sentimen positif Prabowo berhasil pulih ke angka 57%, sentimen negatif berhasil turun ke 25%, dan sentimen netral tetap berada di 18%. Memasuki bulan Januari 2025, sentimen negatif Prabowo meroket ke angka 52%, sementara citra positif Prabowo anjlok ke angka 27%, dan sentimen netral berada di posisi 21%. Kemudian, pada Bulan Februari 2025, sentimen positif Prabowo berhasil pulih ke angka 43%, sentimen negatif turun jadi 38%, dan sentimen netral sedikit turun ke 19%.
Data sentimen dikumpulkan dari tiga platform media sosial yaitu X (sebelumnya Twitter), Tiktok, dan Youtube. Analisis sentimen didasarkan pada diksi, kata, dan frasa yang digunakan dalam sebuah unggahan.
Baca Juga: 80% Publik Puas terhadap 100 Hari Pemerintahan Prabowo-Gibran
