Realisasi Penanaman Modal Asing (PMA) di Indonesia pada Triwulan II 2025 menunjukkan kontribusi signifikan dari beberapa negara mitra strategis. Berdasarkan data yang dipublikasikan oleh Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM (Badan Koordinasi Penanaman Modal), Singapura menjadi negara dengan kontribusi terbesar dalam realisasi investasi asing, yaitu mencapai US$4,2 miliar atau sekitar 33,3% dari total PMA. Hal ini menegaskan peran sentral Singapura sebagai hub finansial regional yang aktif menyalurkan modal ke sektor-sektor produktif di Indonesia.
Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan P. Roeslani menyebut bahwa Singapura menjadi negara penyumbang investasi terbesar di Indonesia selama lebih dari sepuluh tahun.
“Negara Singapura boleh dibilang selama sepuluh tahun lebih selalu menduduki ranking pertama dalam realisasi FDI ke Indonesia,” tuturnya dalam Konferensi Pers Capaian Realisasi Investasi TW II dan Semester I Tahun 2025, dikutip dari youtube Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM (29/7/2025).
Posisi kedua ditempati oleh Hong Kong dengan total investasi sebesar US$2,3 miliar atau 18,6% dari keseluruhan PMA. Kepercayaan investor asal Hong Kong terhadap iklim usaha di Indonesia menunjukkan potensi kerja sama ekonomi yang terus meningkat, terutama dalam sektor jasa keuangan dan properti.
Sementara itu, China menyumbang investasi sebesar US$1,8 miliar atau setara 14,4%. Investasi dari China cenderung berfokus pada sektor infrastruktur dan industri pengolahan, termasuk proyek-proyek strategis seperti kawasan industri dan smelter. Kontribusi Tiongkok ini semakin memperkuat hubungan bilateral kedua negara dalam bidang ekonomi dan teknologi.
Amerika Serikat menempati urutan keempat dengan investasi sebesar US$0,8 miliar (6,0%), disusul oleh Malaysia di posisi kelima dengan nilai investasi US$0,7 miliar (5,6%). Meskipun kontribusi mereka relatif lebih kecil dibandingkan tiga besar, kehadiran investasi dari dua negara ini menunjukkan diversifikasi sumber PMA Indonesia dari berbagai kawasan, termasuk Amerika Utara dan ASEAN.
Tren ini menunjukkan bahwa Indonesia tetap menjadi destinasi investasi yang menarik bagi investor global. Stabilitas ekonomi, reformasi regulasi, serta komitmen pemerintah dalam memperbaiki iklim usaha menjadi faktor utama yang mendorong masuknya investasi asing langsung (FDI) secara berkelanjutan.
Baca Juga: Top 5 Provinsi dengan Realisasi Investasi Tertinggi Triwulan II 2025
Sumber:
https://www.youtube.com/watch?v=dkCR8oVhjF0&t=867s
