Salah satu indikator keberhasilan program ketenagakerjaan di suatu wilayah adalah dengan melihat bagaimana tingkat pengangguran di wilayah tersebut. Hal ini juga berlaku di Indonesia, dengan statusnya sebagai negara berkembang dan memiliki jumlah tenaga kerja yang sangat banyak.
Dalam data yang dihimpun oleh Badan Pusat Statistik (BPS), pada Februari 2024 tingkat pengangguran terbuka tanah air berada di angka 4,82%. Tingkat pengangguran terbuka ini terlihat turun dibanding pada Agustus 2023, di mana pada bulan tersebut tingkat pengangguran terbukanya berada di 5,32%. Bahkan, tingkat pengangguran terbuka nasional pada Februari 2023 tercatat sebesar 5,45%.
Melihat lebih lanjut, dari sisi regional terdapat 13 provinsi yang memiliki tingkat pengangguran terbuka di atas angka nasional. Provinsi Banten tercatat menjadi provinsi dengan tingkat pengangguran terbuka tertinggi, yaitu sebesar 7,02%. Meskipun begitu, persentase di Banten tersebut terpantau turun setelah pernah mencapai 7,97% di Februari 2023, serta sebesar 7,52% di Agustus 2023.
Selanjutnya, terdapat Kepulauan Riau yang berada di posisi nomor dua. Provinsi yang dekat dengan Singapura dan Malaysia ini memiliki tingkat pengangguran terbuka sebanyak 6,94%.
Terdapat 2 provinsi dari Pulau Jawa lainnya yang masuk di 5 besar. Jawa Barat masuk urutan nomor tiga dengan tingkat pengangguran terbuka di angka 6,91%, disusul DKI Jakarta yang masuk urutan keempat dengan tingkat pengangguran terbuka 6,03%.
Selanjutnya, posisi didominasi oleh provinsi dari Indonesia Timur. Papua Barat Daya mengisi urutan kelima dengan persentase 6,02%, Sulawesi Utara di posisi keenam dengan persentase 5,98%, kemudian Maluku di bawahnya dengan persentase 5,96%.
Papua, Sumatera Barat, dan Kalimantan Timur berada pada nomor delapan hingga sepuluh dengan masing-masing persentase tingkat pengangguran terbuka di angka 5,81%, 5,79%, serta 5,75%.
Data-data tingkat pengangguran terbuka BPS himpun dari data Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) sesuai periode surveinya.
