Menurut The Henley Passport Index, kekuatan paspor di Asia Tenggara beragam. Singapura memimpin peringkat di wilayah Asia Tenggara dan secara global dengan paspor yang memberikan akses ke 193 negara tanpa persyaratan visa. Ini menjadikan paspor Singapura sebagai yang paling kuat di dunia.
Malaysia berada di posisi kedua di Asia Tenggara dengan paspor yang memberikan akses ke 180 negara. Ini juga merupakan prestasi yang cukup baik dan menunjukkan tingkat mobilitas internasional yang tinggi bagi pemegang paspor Malaysia.
Brunei, di posisi ketiga dalam wilayah ini, memiliki paspor yang memberikan akses ke 167 negara. Sementara angka ini lebih rendah dibandingkan dengan Singapura dan Malaysia, Brunei masih memiliki kekuatan paspor yang cukup besar dalam hal kebebasan perjalanan internasional.
Timor Leste, dengan akses ke 94 negara, dan Thailand, dengan 79 negara tujuan, menawarkan tingkat akses yang lebih terbatas. Indonesia sendiri, negara terbesar di Asia Tenggara, memiliki paspor yang memberikan akses ke 72 negara. Filipina memiliki akses ke 67 negara, sementara Kamboja dan Laos masing-masing dengan 55 dan 50 negara tujuan. Myanmar, dengan akses ke 47 negara, memiliki tingkat akses yang paling rendah di wilayah ini.
Perbedaan dalam kekuatan paspor mencerminkan faktor-faktor seperti hubungan diplomatik, kebijakan visa, dan status internasional suatu negara.