Penggunaan Artificial Intelligence, atau yang biasa disingkat sebagai AI, kini mulai mendominasi dunia. Berbagai perusahaan global telah menggunakan AI dalam menjalankan aktivitas bisnisnya. Di tahun 2022 lalu, 50% perusahaan global telah mengadopsi AI dalam proses bisnisnya, nilai tersebut naik 2,5 kali lipat dibanding tahun 2017.
Melansir laporan Global AI Adoption Index oleh IBM, mayoritas perusahaan global mengadopsi AI karena kemudahan untuk mengaksesnya. Sebanyak 43% perusahaan global mengungkapkan bahwa kemajuan AI membuatnya lebih mudah untuk diakses dalam menjalankan proses bisnis.
Kebutuhan untuk menekan biaya operasi dan mengotomasi proses-proses kunci dalam bisnis menjadi alasan berikutnya mengapa AI semakin digemari di perusahaan. Penggunaan AI digadang-gadang mampu memangkas ongkos operasi perusahaan sehingga pada akhirnya bisa menjadi lebih untung.
Beberapa alasan lain perusahaan global mulai mengadopsi AI dalam aktivitas bisnisnya adalah karena persaingan yang semakin ketat, adanya tekanan dari konsumen, hingga kurangnya pekerja yang mumpuni di perusahaan tersebut.
Meski dipandang baik, perkembangan AI di dunia tetap tidak lepas dari yang namanya ancaman. Melansir World Economic Forum, sebanyak 14 juta pekerjaan diprediksi akan menghilang dalam 5 tahun ke depan akibat perkembangan teknologi yang didominasi AI.
