Berdasarkan data Auriga Nusantara, pada tahun 2024 Indonesia kehilangan 261.575 Ha hutan alam. Data tersebut didapatkan melalui tiga tahap pengambilan data yaitu deteksi dugaan deforestasi, inspeksi visual, serta pemantauan lapangan.
Deforestasi di Indonesia seringkali berdampak pada berbagai kawasan konservasi. Pada tahun 2024 deforestasi terjadi di 198 kawasan konservasi, dengan luasan deforestasi mencapai 2.933 Ha.
Kawasan konservasi yang paling terdampak di tahun 2024 adalah Taman Nasional Kerinci Seblat. Taman Nasional terluas di Sumatra ini kehilangan 1.263 Ha hutan alam akibat deforestasi.
Taman Nasional Lorentz menjadi peringkat kedua kawasan konservasi paling terdampak deforestasi. Taman Nasional terluas di Papua ini kehilangan 900 Ha hutan alam karena deforestasi pada 2024.
Kawasan konservasi ketiga yang terdampak deforestasi adalah Suaka Margasatwa Mamberamo Foja di Kabupaten Jayapura yang kehilangan 490 Ha hutan alam. Taman Hutan Raya Bukit Soeharto di Provinsi Kalimantan Timur berada di urutan keempat dengan luas hutan alam yang hilang sebesar 363 Ha. Suaka Margasatwa Pegunungan Jayawijaya berada di urutan kelima dengan luas deforestasi sebesar 357 Ha.
Taman Nasional Gunung Leuser yang membentang di Provinsi Aceh dan Sumatra Utara menduduki posisi keenam dengan total deforestasi seluas 335 Ha. Urutan ketujuh ditempati oleh Suaka Margasatwa Bukit Rimbun Bukit Baling di Provinsi Riau dengan luas deforestasi sebesar 312 Ha.
Taman Nasional Tesso Nilo di Provinsi Riau menempati urutan kedelapan dengan deforestasi di angka 251 Ha. Suaka Margasatwa Dangku di Provinsi Sumatra Selatan berada di posisi kesembilan dengan total kehilangan 236 Ha hutan alam hilang akibat deforestasi.
Suaka Margasatwa Giam Siak Kecil menutup sepuluh besar dengan luas deforestasi di angka 221 Ha. Terdapat pula 188 kawasan konservasi lainnya yang terdampak deforestasi, dengan total luas 2.933 hutan alam yang hilang.
Baca Juga: Getah Food Estate, Botaknya Jutaan Hutan Indonesia
