Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 mencatat bahwa 56,7% orang tua tidak memantau pertumbuhan anak pada usia 0-59 bulan sesuai dengan standar yang ditetapkan. Hanya 43,3% orang tua yang mengikuti standar pemantauan pertumbuhan anak. Hasil ini menunjukkan bahwa lebih dari setengah orang tua di Indonesia belum memantau pertumbuhan anak secara optimal.
Pemantauan pertumbuhan anak adalah salah satu aspek penting dalam menjaga kesehatan dan memastikan perkembangan optimal anak-anak. Pemantauan ini melibatkan pengukuran rutin berat badan, tinggi badan, dan lingkar kepala anak, serta membandingkan hasilnya dengan grafik pertumbuhan standar yang telah ditetapkan oleh organisasi kesehatan.
Pemantauan yang tepat memungkinkan deteksi dini terhadap masalah kesehatan atau gizi yang mungkin dihadapi anak. Adapun pemantauan rutin ini biasanya dapat dilakukan di pos pelayanan terpadu (posyandu).
Ada beberapa alasan mengapa sebagian besar orang tua tidak memantau pertumbuhan anak mereka sesuai standar. Salah satu faktor utamanya adalah kurangnya kesadaran. Banyak orang tua yang tidak menyadari pentingnya pemantauan pertumbuhan anak atau tidak tahu bagaimana melakukannya dengan benar.
Selain itu, di beberapa daerah, terutama di wilayah pedesaan atau terpencil, akses ke fasilitas kesehatan yang memadai masih terbatas, sehingga sulit bagi orang tua untuk dapat mengukur pertumbuhan si kecil dengan akurat.
Faktor ekonomi juga bisa menjadi hambatan, di mana masih ada orang tua yang tidak memiliki sumber daya yang mencukupi untuk rutin mengunjungi pusat kesehatan atau membeli peralatan pemantauan pertumbuhan.
Kurangnya pendidikan dan informasi tentang pentingnya pemantauan pertumbuhan anak turut menjadi faktor yang signifikan. Orang tua yang kurang teredukasi mengenai hal ini cenderung mengabaikan pemantauan pertumbuhan anak mereka.