Menurut UU Nomor 40 Tahun 2009 tentang Kepemudaan, pemuda merupakan warga negara Indonesia yang berusia 16-30 tahun, yang berarti tengah berada pada fase sekolah dan bekerja. Di tengah transisi menuju usia dewasa ini, sebagian pemuda Indonesia telah memegang tanggung jawab besar dalam keluarga.
Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan bahwa 6,91% pemuda Indonesia telah berperan sebagai kepala rumah tangga (KRT). KRT adalah bagian dari anggota rumah tangga yang bertanggung jawab atas kebutuhan sehari-hari rumah tangga. Hal ini berarti, 6 dari 100 pemuda Indonesia telah bertanggung jawab penuh, baik secara sosial maupun ekonomi, terhadap keluarganya.
Baca Juga: 10 Provinsi dengan Persentase Pemuda Tertinggi 2025
Kebanyakan KRT berasal dari kalangan pemuda laki-laki, dengan persentase mencapai 12.56%, dibandingkan perempuan yang hanya 1,14%. Hal ini menegaskan bahwa di kalangan pemuda, budaya patriarki masih kuat. Laki-laki banyak berperan sebagai penanggung jawab nafkah keluarga, sementara untuk pekerjaan rumah tangga sehari-hari seperti memasak, mencuci, dan mengasuh anak lebih dilimpahkan ke perempuan.
Menurut kelompok usianya, 15,33% KRT pemuda berusia 25-30 tahun. Semakin tua usianya, maka semakin tinggi pula persentase pemuda yang berperan sebagai KRT. Pada usia tersebut, kebanyakan pemuda telah menikah dan membangun keluarga sendiri, sehingga banyak yang berperan sebagai KRT.
Sebaliknya, hanya 0,12% pemuda usia 16-18 tahun dan 2,18% pemuda usia 19-24 tahun yang menjadi kepala rumah tangga. Proporsinya lebih sedikit karena pada usia tersebut, kebanyakan pemuda masih bersekolah atau mengejar karier.
Dilihat dari jenjang pendidikan tertinggi yang ditamatkan, 11,06% KRT pemuda hanya tamat SD sederajat dan 8,66% tidak pernah sekolah atau tidak tamat SD. Persentasenya lebih tinggi dibanding kepala rumah tangga lulusan jenjang pendidikan lain.
Baca Juga: 10 Provinsi dengan Tingkat Pengangguran Pemuda Terendah 2025
Sumber:
https://www.bps.go.id/id/publication/2025/12/12/1a88777089ce471db17bb1fb/statistik-pemuda-indonesia-2025.html
