Laporan Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan bahwa 57,86% pemuda Indonesia bekerja pada 2025. Meski begitu, sekitar 7,73% pemuda berstatus pengangguran. Mereka yang masuk kategori ini adalah yang sedang mencari kerja, mempersiapkan usaha, pemuda putus asa, dan pemuda yang sudah diterima kerja namun belum mulai bekerja.
Adapun 17,21% pemuda sisanya masih bersekolah, 13,99% mengurus rumah tangga, dan 3,21% melakukan aktivitas lain.
Pada 2025, tingkat pengangguran terbuka (TPT) pemuda turun menjadi 11,78%. Angka ini menandakan bahwa 11-12 dari 100 pemuda Indonesia yang masuk angkatan kerja belum memiliki pekerjaan.
Baca Juga: Ironi, Angka Sarjana Menganggur Kian Naik
Provinsi di wilayah timur Indonesia dominasi jajaran provinsi dengan tingkat pengangguran pemuda terendah. Papua Pegunungan di puncak dengan TPT pemuda sebesar 3,06%, diikuti Bali dengan 3,82%.
Kembali ke timur, Sulawesi Barat mengisi urutan ketiga dengan TPT sebesar 6,67%. Di posisi berikutnya ada Nusa Tenggara Barat dengan 6,91% dan Sulawesi Tengah dengan 7,34%.
Papua Tengah berada di peringkat keenam provinsi dengan TPT pemuda terendah dengan 7,47%, diikuti Sulawesi Tenggara dengan 7,67%, Nusa Tenggara Timur dengan 8,01%, dan Bengkulu dengan 8,37%. Gorontalo menutup daftar sepuluh besar dengan tot sebesar 8,89%.
Sebaliknya, Papua mencatatkan TPT pemuda tertinggi pada 2025, mencapai 17,34%, diikuti Sulawesi Utara dengan 16,91% dan Jawa Barat dengan 16,89%.
Secara nasional, dalam enam tahun terakhir, TPT pemuda Indonesia terus turun, dengan semakin banyaknya pemuda yang terserap dalam pasar tenaga kerja.
Pada 2020, TPT pemuda tercatat sebesar 15,23%, yang kemudian turun menjadi 14,42% pada 2021. Memasuki 2022, TPT pemuda kembali membaik menjadi 13,93%, dan terus turun menjadi 13,41% pada 2023 dan 12,24% pada 2024. Tahun ini, untuk pertama kalinya TPT pemuda berada di bawah 12%.
Baca Juga: 10 Provinsi dengan Tingkat Pengangguran Terbuka Terendah per Agustus 2025
Sumber:
https://www.bps.go.id/id/publication/2025/12/12/1a88777089ce471db17bb1fb/statistik-pemuda-indonesia-2025.html
