Melek aksara merupakan indikator penting dalam menilai tingkat pendidikan dan kualitas sumber daya manusia suatu negara. Berdasarkan data terbaru tahun 2024, angka melek aksara penduduk Indonesia yang berusia di atas 15 tahun bervariasi tergantung pada klasifikasi desa tempat tinggal.
Melek Aksara di Perkotaan vs. Perdesaan
-
Perkotaan: Penduduk yang tinggal di wilayah perkotaan memiliki tingkat melek aksara yang lebih tinggi, yaitu 98,07%. Hal ini disebabkan oleh akses yang lebih mudah terhadap pendidikan formal serta fasilitas pendukung lainnya.
-
Perdesaan: Meskipun angka melek aksara di perdesaan lebih rendah dibandingkan perkotaan, angkanya masih cukup tinggi, yaitu 94,66%. Faktor seperti keterbatasan fasilitas pendidikan dan aksesibilitas masih menjadi tantangan bagi masyarakat di daerah ini.
-
Gabungan Perkotaan & Perdesaan: Secara keseluruhan, jika digabungkan, tingkat melek aksara di Indonesia mencapai 96,67%.
Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Melek Aksara
-
Akses Pendidikan: Daerah dengan akses sekolah yang lebih mudah cenderung memiliki angka melek aksara yang lebih tinggi.
-
Program Pemerintah: Berbagai program pemberantasan buta aksara yang dilakukan oleh pemerintah turut meningkatkan angka literasi di seluruh wilayah.
-
Peran Teknologi: Kemajuan teknologi juga berkontribusi dalam meningkatkan angka melek aksara dengan menyediakan platform belajar daring yang dapat menjangkau masyarakat di berbagai daerah.
Upaya Meningkatkan Melek Aksara
Untuk meningkatkan angka melek aksara, diperlukan sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan lembaga pendidikan dalam menyediakan akses pendidikan yang lebih merata. Pembangunan sekolah, pelatihan literasi digital, serta kampanye pendidikan bagi masyarakat pedesaan menjadi langkah penting dalam mencapai target literasi nasional.
Dengan angka melek aksara yang terus meningkat, Indonesia semakin siap menghadapi tantangan global dengan sumber daya manusia yang lebih berkualitas.