Konflik antara Palestina dengan Israel ramai diperbincangkan sejak serangan yang terjadi pada 7 Oktober 2023. Data terbaru dari Al-Jazeera (9/11) peristiwa ini telah memakan korban tidak kurang dari 10.569 orang Palestina meninggal dunia termasuk wanita serta anak-anak. Angka ini belum termasuk korban yang mengalami luka-luka.
Namun angka tersebut bukanlah satu-satunya data dari korban yang jatuh. Faktanya, serangan yang dilakukan israel sudah dimulai sejak bertahun-tahun lamanya, tepatnya sejak peristiwa Nakba pada tahun 1948.
Konflik ini selalu menghasilkan perang setiap tahunnya dengan tahun 2023 memiliki korban terbanyak seperti yang sudah disebutkan. Sedangkan tahun dengan korban terbanyak kedua terjadi pada tahun 2014 silam dengan memakan 2.329 korban jiwa.
Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) sebagai organisasi internasional yang memiliki fungsi salah satunya dalam rangka menjaga perdamaian dunia, memiliki peran penting untuk menghentikan operasi militer Israel yang kian merugikan rakyat sipil Palestina.
Resolusi yang dicetuskan PBB dalam rangka mendorong gencatan senjata pihak Israel kepada Palestina ternyata menghadirkan beragam reaksi. Diketahui sebanyak 14 negara menolak gencatan senjata, 45 negara abstain atau memilih tidak menjawab, sedangkan 120 negara mengajukan setuju.
Meskipun banyak negara mendukung gencatan senjata, namun hingga hari ini (9/11) hal itu belum ditindaklanjuti. Serangan senjata masih terus serangan demi serangan tentara militer Israel masih terus menghujani tanah Palestina, terutama di Gaza. Apabila operasi ini terus dibiarkan, bukan tidak mungkin jumlah warga yang menjadi korban akan terus bertambah.