Data Statcounter per April 2025 mencatat pangsa pasar Chrome mencapai 84,6% di tanah air. Angka ini jauh mengungguli pesaing-pesaingnya.
Untuk diketahui, pangsa pasar atau market share mengacu pada seberapa besar porsi penggunaan sebuah produk dibandingkan produk lain dalam kategori yang sama. Dalam hal ini, artinya mayoritas orang Indonesia memilih Chrome sebagai pintu utama mereka menjelajahi dunia maya.
Chrome sendiri dikembangkan oleh Google, perusahaan teknologi asal Amerika Serikat yang juga membawahi YouTube, Gmail, Android, dan berbagai layanan populer lainnya. Banyak pengguna memilih Chrome karena tampilannya yang simpel, kecepatan akses yang tinggi, serta mudah digunakan di hampir semua perangkat.
Mengutip laman TechNorms, ada beberapa faktor yang membuat Chrome begitu unggul dan disukai pengguna di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Salah satunya adalah tersedianya ekstensi lengkap yang bisa ditambahkan pengguna, dari yang gratis hingga berbayar. Seperti pemblokiran iklan, dan alat produktivitas lainnya.
Selain itu, tampilan antarmuka Chrome yang bersih dan sederhana memudahkan siapa pun untuk langsung memahami cara menggunakannya, bahkan bagi pengguna baru. Ditambah lagi, fitur Omnibox atau bilah alamat yang juga berfungsi sebagai mesin pencarian, bisa membantu mempercepat pengguna dalam mengakses informasi tanpa perlu berpindah tab atau aplikasi.
Chrome juga dilengkapi dengan Task Manager internal yang bisa memantau aktivitas tiap tab dan ekstensi, sehingga pengguna bisa tahu mana yang membebani kinerja perangkat.
Dengan kombinasi fitur-fitur tersebut, tidak mengherankan kalau Chrome jadi pilihan utama sebagian besar pengguna internet di Indonesia.
Berikut ini browser terpopuler di Indonesia per April 2025 menurut Statcounter:
- Chrome: 84,6%
- Safari: 6,08%
- Edge: 3,67%
- Firefox: 2,17%
- Samsung Internet: 0,98%
- Opera: 0,9%
- UC Browser: 0,6%
Baca Juga: Website Terpopuler di Indonesia 2024