Moo Deng, seekor kuda nil kerdil yang tinggal di Kebun Binatang Khao Kheow Open di Thailand. Telah menjadi meme internet yang terkenal pada usia dua bulan. Setelah gambar-gambarnya menjadi viral di internet pada bulan September 2024.
Di balik ketenaran Moo Deng, di belahan dunia lain, Kolombia sedang berjuang mengatasi invasi kuda nil yang telah berlangsung selama beberapa dekade terakhir.
Kuda nil adalah mamalia semi akuatik besar yang berasal dari Afrika sub-Sahara. Amerika Selatan bukanlah habitat asli dari kuda nil. Permasalahan invasi kuda nil di Kolombia ini sendiri dipelopori oleh Pablo Escobar, seorang gembong narkoba terkenal di era tahun 1980 hingga 1990-an.
Dikutip dari DW, pada 1981, Escobar menyelundupkan 4 kuda nil dari taman margasatwa di Dallas, Texas, ke kebun binatang barunya di sebelah timur Medellin, Kolombia.
Setelah kematian Escobar pada tahun 1993, kebun binatang ditutup, namun kuda nil-kuda nil tesebut tetap dibiarkan di lokasi karena kesulitan dalam memindahkan mereka ke habitat baru.
Berdasarkan informasi dari Scientific American, tidak ada faktor alami yang dapat mengendalikan mereka, herbivora raksasa ini telah berkembang biak dengan cepat. Hal ini diperparah dengan terbengkalainya Escobar estate, kebun binatang pribadi dan area di sekitarnya. Membuat kuda nil kabur ke perairan yang lebih besar di dekatnya. Hal ini berakibat terbentuknya populasi kuda nil terbesar di luar Afrika.
Menurut data dari jurnal dari National Library of Medicine dan MDPI, pada awal 1980-an, populasi kuda nil tersebut hanya ada 4 ekor, yakni 3 betina dan 1 jantan. Namun, berkembang menjadi 16 ekor pada 2006 hingga mencapai 28 ekor pada 2009.
Pada tahun 2009 pula, seekor kuda nil jantan yang agresif dibunuh oleh otoritas lingkungan hidup, sehingga memicu protes dari aktivis hak-hak hewan nasional dan internasional.
Kemudian pada tahun 2020, diperkirakan terdapat 75 kuda nil yang berlokasi di tengah lembah Sungai Magdalena. Di awal tahun 2022, Kementerian Lingkungan Hidup dan Keberlanjutan Kolombia (Ambiente), mengumumkan setidaknya ada 111 ekor kuda nil yang terdata.
“Yang lebih mengkhawatirkan saya mengenai hal ini adalah populasinya terus bertambah secara eksponensial,” kata German Jimenez, seorang profesor biologi di Pontifical Javierian University, dikutip dari DW.
Saat ini, pemerintah Kolombia pun tengah mencoba beberapa solusi lain, untuk mengatasi permasalah populasi kuda nil seperti melakukan sterilisasi pada kuda nil jantan.
Baca Juga: Naik Daun Tren Dua Seleb Internet: Moo Deng dan Pesto